Mengurus Ijin Tinggal untuk Mendampingi Pasangan Sekolah di Austria

Ijin tinggal atau residence permit diperlukan ketika kita hendak tinggal di Austria selama

Beradaptasi dengan Day Care

Kolaborasi Orang tua, anak dan tim di masa awal menitipkan anak di daycare.

Mengenal kuman si biang penyakit

Apa itu patogen? Apa itu virulensi? Apa itu resistensi? Belajar tentang kuman yuk supaya kita tahu bagaimana mencegahnya

Dieser Sommerurlaub war....

abenteuerlich (adventurous)/anregend (stimulating)/ erstaunlich (amazing)/ ermüdend (tiring)/ bedrohlich (threatening

Toilet training untuk anak

Sharing pengalaman yuk bagaimana membuat si kecil supaya mau pergi ke toilet

Wednesday 19 May 2021

Bubur Daging Wortel

Untuk usia bayi 5 bulan ke atas.

Recooked by me from original recipe : Dagmar von Camm (Kochen für Kinder). Review bukunya ada di sini.

Resep aslinya pakai daging rusa 😅 Saya ganti daging sapi sesuai kearifan lokal.

Bahan :

1 butir telur Ayam, rebus, dinginkan, kupas, iris kasar
1 buah kentang kecil (sekitar 50 gram), cuci, kupas, potong dadu
200 gram wortel, kupas, cuci, iris tipis
1/2 buah apel berukuran sedang, kupas cuci, potong dadu
375 ml sari wortel
50 gram daging sapi, cuci, blansir, potong dadu
Butter dan minyak untuk menumis

Cara memasak :

1. Lelehkan butter bersama sedikit minyak, lalu tumis daging sapi sampai berubah warna. Tambahkan wortel, tumis sampai layu.
2. Masukkan sari wortel, kentang, dan apel. Pastikan semua bahan terendam. Jika perlu tambahkan air. Rebus sampai matang dan wortel menjadi lunak.
3. Blender bersama telur.
4. Sajikan sebanyak 1 porsi, simpan sisanya ke dalam plastik klip. Satu plastik satu porsi. Simpan di freezer. Hangatkan ketika hendak diberikan kepada baby dengan cara dikukus.

***
Intip resep lainnya di sini >>>


Share:

Tuesday 11 May 2021

Bubur MPASI Kentang Wortel, Rasa Apel


Untuk usia bayi 5 bulan ke atas.

Recooked by me
Original Recipe : Dagmar von Camm (Kochen für Kinder). Review bukunya ada di sini.

Saya dapat resep ini, waktu si sulung hampir 2 tahun usianya. Belum punya adik. Buku resepnya sengaja saya simpan baik-baik, dan berniat untuk coba recook untuk MPASI adiknya suatu hari nanti. Dan kejadian.

Recook untuk adiknya saya buat, dengan ingredients sama, tapi gramasi kira-kira aja, alias barbar. Untungnya tetap enak dan dilahap habis.

Sekarang adiknya sudah punya adik lagi, Nabila namanya. Untuk Nabila, saya buatkan bubur ini dengan gramasi sesuai resep. Rasanya? Lebih enak. 😄 

Ini resepnya.

Bahan :

50 gram kentang, cuci, tidak usah dikupas
100 gram wortel, kupas, cuci, potong tipis
1 sdt butter
20 gram daging sapi, cuci, blansir, cincang kasar
1 sdm sari apel (apel diblender, lalu saring)

Cara memasak :

1. Rebus kentang hingga matang seluruhnya (lunak). Tiriskan, kupas, potong-potong. Press dengan alat press kentang.
2. Lelehkan butter. Tumis daging sapi hingga berubah warna. 
3. Masukkan wortel, tumis sampai layu. 
4. Tambahkan air sampai terendam seluruhnya. Masak hingga daging matang dan wortel lunak. Tambahkan air jika kurang.
5. Jika sudah matang, tunggu hingga suam-suam kuku, lalu pindahkan ke blender. 
6. Campurkan bubur no. 5 dengan kentang yang sudah di-press dan sari apel.
5. Sajikan sebanyak 1 porsi, simpan sisanya ke dalam plastik klip. Satu plastik satu porsi. Simpan di freezer.

***
Intip resep lainnya di sini >>>


Share:

Monday 10 May 2021

Bubur MPASI Sup Krim Jagung


Dalam rangka mengenalkan Nabila dengan berbagai jenis karbohidrat, kali ini dipilihlah jagung.

Bahan :

(perbandingan protein : karbohidrat : sayuran = 2 : 2 : 1)

1 butir telur ayam
Daging ayam, blansir, potong dadu
Jagung, pipil
Wortel, kupas, cuci, potong dadu
Tomat, cuci, potong dadu
Tepung maizena

Bumbu, secukupnya :

Bawang bombay, iris tipis
Daun bawang dan seledri, iris tipis
Margarin/ butter/ mentega 

Cara memasak :

1. Lelehkan margarin/ butter/ mentega
2. Tumis bawang bombay sampai harum. Masukkan ayam. Tumis sampai ayam berubah warna.
3. Masukkan wortel, tumis sampai layu. 
4. Masukkan jagung dan tomat. Tumis sampai layu.
5. Tambahkan air secukupnya. Biarkan sampai mendidih dan semua bahan matang.
6. Masukkan daun bawang dan seledri. Lalu masukkan telur ayam, orak arik sampai matang. 
5. Di gelas, larutkan tepung maizena dalam air matang. Tambahkan ke dalam sup. Aduk rata sampai kuah mengental.
6. Blender.
7. Saring, untuk memisahkan bubur dari kulit ari jagung yang belum halus.
8. Sajikan sebanyak 1 porsi, simpan sisanya ke dalam plastik klip. Satu plastik satu porsi. Simpan di freezer.

***
Intip resep lainnya di sini >>>

Share:

Sunday 9 May 2021

Bubur MPASI Fusili Jamur


Saya ingin menyediakan bubur mpasi buat Nabila yang sevariatif mungkin. Variatif menu dan bahan bakunya. Kali ini terinspirasi dari menu favorit non nasi kakaknya.

Kakaknya sangat suka fusili saus carbonara. Tapi karena Nabila (4.5 bulan) masih alergi produk susu, jadi saya buatkan bubur dengan bahan baku mirip fusili carbonara kesukaan kakaknya, minus susu dan keju. Meski minus bahan tersebut, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan seratnya masih ada.

Bahan :

Fusili, cuci
Filet ayam, blansir, potong dadu
Telur
Jamur kancing, cuci, iris dadu

Note :
Perbandingan karbohidrat : protein : sayur = 2 : 2 : 1

Bumbu, secukupnya :

Bawang bombay, iris tipis
Bawang putih, cincang halus
Margarin/ butter/ mentega 

Cara memasak :

1. Rebus fusili dengan air dan sedikit minyak, hingga al dente. Tiriskan.
2. Lelehkan margarin/ butter/ mentega
3. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Masukkan ayam dan jamur kancing. Tumis sampai ayam berubah warna.
3. Tambahkan air secukupnya. Rebus hingga ayam dan jamur matang.
4. Masukkan telur ayam, orak arik sampai matang.
5. Masukkan fusili, aduk sampai rata.
6. Blender.
7. Hidangkan sebanyak kebutuhan, simpan sisanya ke dalam plastik klip sesuai porsi. Simpan di freezer.

***
Intip resep lainnya di sini >>>
Share:

Bubur MPASI Mie Godhog Jawa


Sedikit cerita ya tentang asal usul bubur ini. Bubur ini pertama saya buat untuk Nabila yang waktu itu usianya 4,5 bulan. Cerita tentang kenapa Nabila mulai MPASI bubur di usia ini, sudah pernah saya tulis di artikel dengan judul “Kenaikan Berat Badan Bayi di Bawah Minimum”. Nah, berikutnya saya mencoba membuatkan Nabila bubur, yang isinya sesuai dengan saran dari dokter spesialis anaknya. Yaitu, mengandung gizi lengkap : karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan serat. Susu tidak dimasukkan karena Nabila saat itu masih alergi susu. 

Karena saya tidak ada referensi bubur mpasi untuk usia kurang dari 5 bulan, jadi saya terpikir untuk membuat sendiri dengan memahami prinsipnya aja. Nah, prinsip pertamanya kan kandungan gizi itu tadi ya. Yang kedua adalah tekstur. Harus sangat lembut agar mudah ditelan dan tidak mengiritasi saluran cerna bayi. Yang ketiga less gula garam. Saya tidak menggunakan keduanya. Keempat, yang juga penting adalah kebersihan. Kebersihan mencakup kebersihan bahan baku, alat, dan selama proses. Nah yang kelima praktis. Ini syarat dari saya sendiri. Saya tidak punya ART, jadi anti ribet-ribet club. Hehe.

Di usianya yang masih kurang dari 5 bulan, Nabila mpasi dengan porsi sebanyak maksimal 30 ml dalam sehari, terbagi dalam 1-2 kali makan. Jadi makannya juga sebetulnya masih sedikit. Karena makannya masih sedikit, memasaknya juga kan nanggung ya kalau hanya untuk sekali makan. Jadi saya buat 1 mangkok, kemudian setelah jadi bubur, saya masukkan ke plastik klip sebanyak 30 ml per plastik. Kemudian disimpan sebagai stok di freezer. Ketika besok waltunya makan, tinggal diangetkn saja dengan cara dikukus.

Awet berapa lama sih yang disimpan di freezer? Awet lama kok. Saya selama ini antara 1-2 minggu masih bagus. Kuncinya ya itu, disimpannya di freezer dalam kemasan per satu porsi. Jadi sekali defrost, langsung habis untuk satu kali makan.

Nah, berikut ini resep  bubur MPASI  mie  godhog jawa.

Bahan :

(perbandingan protein : karbohidrat : sayuran = 2 : 2 : 1)

1 butir telur ayam
Daging ayam, blansir, cincang kasar
Mi telor, rebus, tiriskan
Sawi hijau, cuci, potong kasar

Bumbu, secukupnya :

Bawang merah, iris tipis
Margarin/ butter/ mentega 

Cara memasak :

1. Lelehkan margarin/ butter/ mentega
2. Tumis bawang merah sampai harum. Masukkan ayam dan sawi. Tumis sampai ayam berubah warna dan sawi layu.
3. Masukkan mie telor, tambahkan air secukupnya. Rebus hingga sawi dan ayam matang.
4. Masukkan telur ayam, orak arik sampai matang.
5. Blender.
6. Hidangkan seperlunya, simpan sisanya ke dalam plastik klip sesuai porsi. Simpan di freezer.

***
Intip resep lainnya di sini >>>
Share:

Saturday 8 May 2021

Kumpulan Resep MPASI


Selamat datang di halaman Daftar Resep MPASI! Silakan klik judul resep yang diperlukan.


🥣🥣 MPASI usia 4 bulan ke atas 🥣🥣

Bubur MPASI Fusili Jamur

Bubur MPASI Mie Godhog Jawa


🥣🥣 MPASI usia 5 bulan ke atas 🥣🥣


Selamat bereksplorasi dengan resep. Semoga termudahkan! 


Intip Resep Lainnya Di sini>>

Kumpulan Resep Andalan


Share:

Kumpulan Resep Snack


Selamat datang di halaman Daftar Resep Snack! Silakan klik judul resep yang diperlukan.

Apfelstrudel

Muffin Biji Poppy

Muffin Coklat

Singkong Keju


Selamat bereksplorasi dengan resep. Semoga termudahkan! 


Intip Resep Lainnya Di sini>>

Kumpulan Resep Andalan


Share:

Kumpulan Resep Sayuran


Selamat datang di halaman Daftar Resep Sayuran! Silakan klik judul resep yang diperlukan.

Sop Telur Sayur


Selamat bereksplorasi dengan resep. Semoga termudahkan! 


Intip Resep Lainnya Di sini>>

Kumpulan Resep Andalan


Share:

Kumpulan Resep Masakan Menu Utama


Selamat datang di halaman Daftar Resep Masakan Menu Utama. Silakan klik judul resep yang diperlukan!

Ayam Panggang Paprika

Fusili Keju Udang

Nasi Biryani Ayam

Nasi Kebuli Kambing


Selamat bereksplorasi dengan resep. Semoga termudahkan! 


Intip Resep Lainnya Di sini>>

Kumpulan Resep Andalan


Share:

Kumpulan Resep Andalan

Rasanya sudah sejak kecil saya tertarik dengan aktivitas memasak di dapur. Namun baru setelah menikah mulai semangat untuk mengeksplor resep dan belajar masak ini itu. Tujuan utamanya sih, untuk memuaskan lidah dan perut konsumen setia saya, yaitu suami dan anak-anak.  Hehehe.
Tapi ternyata, selain untuk memenuhi kebutuhan pokok akan makanan untuk anggota keluarga, banyak hal positif lain yang bisa saya ambil dari belajar memasak.

Memastikan Higienitas Makanan untuk Anggota Keluarga

Memang makanan di luar rumah banyak yang jual. Beraneka ragam. Menarik dan enak juga banyak pilihannya. Apalagi di Indonesia. Mendapatkan makanan warung, café, atau resto yang pas di lidah nggak sesulit itu. Lebih sulit memastikan kebersihannya. Salah-salah bisa gampang diare, atau yang lebih parah tifus.
Dulu sempat ngalamin ngekos waktu SMA dan kuliah. Bisa makan di mana aja. Di warung tenda pinggir jalan sampai di dalam mall asal uangnya cukup. Hihihi. Tidak ada concern khusus soal higienitas. Kelihatannya saluran cerna saya kebal juga. Alhamdulillah.
Tapi lain halnya sekarang. Setelah bertahun-tahun jadi full time mom, sering masak sendiri di rumah, sekarang jadi gampang diare kalau makan makanan yang kurang higienis. Makanan buat orang dewasa saja harus dijaga, apalagi buat anak-anak kan..

Bisa Mengontrol Kualitas Bahan yang Dipakai

Dengan memasak, saya bisa memastikan bahan-bahan yang dipakai semua sesuai dalam batas toleransi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga kadang punya preferensi masing-masing, ada pantangan alergi, atau pantangan lain karena sedang sakit misalnya. Saat kondisi seperti ini, memasak jadi solusi yang paling mudah untuk memastikan semua ingredients yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga saat itu.

Memberikan Asupan Bergizi dan Seimbang

Asupan makanan punya peran besar terhadap kondisi kesehatan kita, baik jangka pendek maupun panjang. Dengan memasak sendiri, saya bisa mengusahakan asupan makanan yang bergizi dan seimbang untuk menjaga kesehatan keluarga. 

Fleksibel Mengikuti Selera Anggota Keluarga

Selera makan seseorang bisa berubah tergantung situasi. Begitu juga selera makan anggota keluarga. Dengan banyak belajar berbagai jenis masakan, perbendaharaan resep semakin banyak, pilihan masakan yang bisa disajikan untuk keluarga juga makin bervariasi. Tentunya kegiatan makan di rumah jadi tidak membosankan meskipun masakan yang disajikan homemade.

Berhemat

Semenjak jadi emak-emak yang job description-nya salah satunya mengatur segala pos pengeluaran dengan cermat, memasak sendiri makanan di rumah jadi salah satu cara jitu untuk berhemat. Saya bisa leluasa mencoba menghadirkan masakan fancy di rumah, tanpa harus sesedih itu karena dompet nggak harus dirogoh sedalam kalau jajan di luar.

Menambah wawasan 

Banyak detil ilmu memasak yang saya baru dapat dari kegiatan memasak sendiri. Saya yakin ini juga dirasakan setiap orang yang suka memasak. Dengan bertambahnya jam terbang, ilmunya juga makin bertambah, harusnya masaknya juga tambah jago. No wonder ibu kita masaknya sudah jauh lebih jago. Kita pun bisa sejago ibu kita dengan bertambahnya jam terbang, soon to be.
Nah tapi bukan itu saja wawasan yang bisa kita dapatkan dengan belajar memasak. Saya juga jadi belajar mengatur ritme hidup yang enak, meskipun di rumah repot karena masak sendiri, punya anak-anak kecil dan tidak ada ART. Di sini serunya. Setiap menjelang weekend saya sudah harus mulai menentukan minggu depan mau masak apa. Tidak lupa menampung aspirasi dari anggota keluarga juga dong. Lalu menuliskan daftar belanja. Saat weekend, suami saya bisa membantu belanja di pasar. Hal yang sulit saya lakukan karena si bontot masih menyusui. Bahan-bahan yang tidak lazim di pasar, bisa di beli online atau offline dari toko yang lain. Yang penting sudah dicatat supaya tidak lupa. Setibanya dari pasar, kami bersama-sama melakukan preparasi. Sebisanya, semampunya, sesempatnya. Intinya sih preparasi ini bertujuan untuk mengurangi hectic memasak saat nanti di hari kerja. Semakin terbiasa, melakukannya juga semakin satset. Serangkaian kegiatan ini tentu melatih team work anggota keluarga dan menambah kemampuan manajemen juga ya kan 

Menyambung Obrolan dengan Momchef-momchef yang Lain

Kadang ketika bersama dengan ibu-ibu yang lain, ibu saya, ibu mertua, senior, atau siapapun, saya tiba2 berada di situasi yang mati gaya, speechless. Bingung mau bilang apa. Nah biasanya kalau topiknya sudah tentang masakan, obrolan jadi lebih gampang dicairkan… 😀

Meningkatkan Bonding bersama Suami dan Anak

Senangnya, karena suami juga sebetulnya suka ngulik di dapur. Tapi semenjak perkerjaannya bertambah sibuk, intensitasnya di dapur berkurang. Digantikan sama anak-anak yang tambah besar. Saya bersyukur mereka juga suka kegiatan masak-masak di dapur. Stimulasi positif buat anak dan tentunya menambah kekuatan bonding saya dan mereka. Plus latihan kesabaran. Wkwk. It’s okay, I’m not a perfect momchef though.
Dapur adalah jantung rumah kami. Di sana, tawa dan tangis ikut memeriahkan suasana di dalam rumah kami. MasyaAllah 😋

Sarana Relaksasi

Beneran? Bener. Memasak meliputi serangkaian kegiatan dari mulai memutuskan ide masakan dan cara memasaknya, preparasi bahan, kegiatan masak itu sendiri, sampai penyajian. Pada saat memutuskan mau masak apa, kita bisa membiarkan imajinasi kita berkeliaran, jalan-jalan kuliner dalam fantasi. Setelah fix apa yang mau dimasak, pilih resepnya lalu persiapkan bahannya untuk dibeli. Belanja bahan juga jadi menyenangkan ketika kita sudah tau apa yang mau dimasak/ dibeli. Lalu saat memasak, banyak aktivitas yang dilakukan saat memasak menghasilkan ritme yang menenangkan. Seperti suara pisau bertemu talenan, suara air mendidih, air wastafel yang mengalir, wkwk, dsb. Ketika sudah selesai, hasilnya sesuai harapan, lalu disajikan dengan cantik. Serangkaian kegiatan ini bisa memberikan energi positif.

Menyalurkan hobi

Kalau memang hobinya, mau seribet apapun juga rasanya asik aja dilakukan. Saya suka coba-coba resep yang belum pernah saya coba. Kadang perlu beberapa kali percobaan baru sukses. Tapi setelah sukses, puasnya itu… bisa bikin mood booster berhari-hari. Berasa yang naik ke level selanjutnya. Semenyenangkan itu.

Biasanya, setelah berhasil mendapatkan satu resep yang pas, cocok, sukses memuaskan customer di rumah, saya harus menyimpan itu resepnya. Karena mengingat semuanya is impossible ya hehe. Jadi saya catat saja, dan saya simpan di blog. 

Dulu, waktu baru menikah, Ibu mertua menghadiahkan buku catatan resep pribadi beliau. Ternyata, saya sama seperti beliau, suka mencatat resep andalan. Mudah-mudahan catatan resep saya ini, nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh anak-anak saya 😀


Berhubung catatan resep saya akan terus bertambah, untuk memudahkan pencariannya, saya merasa perlu dibuat directory yang memudahkan. Resep-resep yang sudah dipublish di blog ini, saya kelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu Masakan Menu Utama, Sayuran, Snack Baking dan Non-Baking, serta Menu MPASI.  

Silakan klik masing-masing kelompok sesuai resep yang diperlukan ☺️



Semangat bereksplorasi di dapur dan semoga termudahkan! 🤗





Share:

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya