Monday 15 August 2016

Membantu Adaptasi Anak di Playgroup

Di sini, di Leoben-Austria (dan kebanyakan kota lainnya di negara ini), memasukkan anak di playgroup tidak lantas hanya mengantar anak dan langsung meninggalkannya sejak hari pertama masuk. Akan tetapi ibu, ayah, atau anggota keluarga terdekat lainnya seperti nenek, dsb, wajib ada yang menemani selama beberapa hari, sampai anak terbiasa dan siap untuk dilepas di playgroup.
Apa tanda-tanda anak sudah siap untuk ditinggal?
Anak dinyatakan sudah siap ditinggal jika :
- Tidak menangis jika ditinggal di playgroup tanpa ada anggota keluarga yang terlihat di sana, atau menangis sebentar akan tetapi segera bisa ditenangkan oleh pengasuh atau pädagogin yang ada.
-  Sudah bisa tidur siang di playgroup tanpa ada anggota keluarga di sekitarnya.

Dua hal tersebut bagi batita tentu pada umumnya sulit terjadi ketika berada di lingkungan baru dan dikelilingi oleh orang-orang baru. Oleh karena itu diperlukan proses adaptasi. Untuk proses adaptasi inilah peran anggota keluarga terdekat, terutama ibu atau ayah, diperlukan pada beberapa hari di awal. Ibu atau ayah diajak berkolaborasi pada saat masa adaptasi.
Proses adaptasi berupa :
- Sejak hari pertama, ibu/ ayah ikut masuk ke dalam ruangan playgroup dan mengikuti semua kegiatan bersama anak-anak, pädagogin, dan pengasuh.
- Selama masa adaptasi, anak dan ibu/ ayah datang kurang lebih pada pukul 8 pagi.
- Pada hari pertama, anak dan ibu/ ayah hanya perlu berada di playgroup selama kurang lebih 1 jam.
- Pada hari kedua, ketiga, dst selama masa adaptasi, durasi berada di playgroup bagi anak dan ibu/ ayah ditambahkan kurang lebih sekitar 1 jam.
- Pada hari ketiga, setelah setiap 1 jam berada di playgroup, ibu/ ayah akan diminta untuk keluar dari ruangan, sehingga tidak terlihat oleh anak, akan tetapi masih di dalam area TK. Kurang lebih 10 menit kemudian ibu/ ayah boleh masuk kembali untuk melihat keadaan anak, apakah menangis, mencari keberadaan ibu/ ayah, atau tetap asik mengikuti kegiatan bersama yang lainnya.
- Jika 10 menit ditinggalkan pada hari sebelumnya ternyata anak menangis dan tak bisa ditenangkan oleh pengasuh dan pädagogin, maka hari keempat dan seterusnya perlakuan sama seperti hari sebelumnya. Namun jika anak menangis tetapi masih bisa ditenangkan, atau bahkan lebih baik daripada itu (tidak menangis sama sekali), maka durasi ditinggalkannya diperpanjang secara bertahap, bisa 20 menit - 1,5 jam setiap hari nya. Berapa lamanya tergantung kesiapan anak, sehingga bisa berbeda-beda antara anak satu dan yang lainnya.
- Proses ini berlangsung setiap hari hingga tanda-tanda kesiapan anak yang tadi saya sebutkan tercapai. Pada umumnya berlangsung sekitar 3-4 minggu, menurut tim TK dan berdasarkan cerita para orang tua yang anaknya sudah berhasil dilepas di sana.
- Setelah anak dinyatakan siap untuk dilepas, pädagogin akan mengisyaratkan di hari berikutnya, bahwa ibu/ ayah hanya perlu mengantar dan menjemput anak pada jam yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
- Jika ibu ataupun ayah berhalangan, maka bisa digantikan oleh anggota keluarga terdekat lainnya seperti neneknya misalnya.

Memang setelah saya pikir-pikir, betul juga, dengan turut sertanya orang tua pada masa-masa awal anak di playgroup akan sangat membantu meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan anak dengan lingkungan baru nya di playgroup. Tentu selain memudahkan proses adaptasi anak, juga kesempatan bagi kita sebagai orang tua untuk mengetahui dengan mata kepala sendiri kegiatan sehari-hari di playgroup, bagaimana cara pädagogin dan pengasuh memperlakukan anak-anak (termasuk anak kita), serta bagaimana perilaku teman-temannya, agar lebih tenang nantinya ketika menitipkan anak tanpa kita sebagai orang tuanya di sana.
Lalu apa saja yang bisa dilakukan ibu/ ayah yang menemani supaya bisa membantu proses adaptasi anak?
Ini di antaranya yang bisa saya simpulkan berdasarkan pengalaman pribadi :
- Meningkatkan kepercayaan anak pada lingkungan baru di playgroup dengan membentuk bonding antara diri kita dengan playgrouppädagogin, pengasuh, dan anak-anak yang ada di sana. Bisa dilakukan dengan kita mengobrol, akrab, tertawa, bercanda, bermain, dsb, dengan pädagogin, pengasuh, orang tua anak lain jika ada, maupun anak-anak yang ada di sana.
- Memperkenalkan anak kita dengan mereka (menyebutkan namanya, mengarahkan anak kita untuk bersalaman, mengucapkan halo, dan bersosialisasi dengan yang lain) tetapi jika anak tidak mau, tidak perlu dipaksa pada saat itu. Anak bisa diajak lagi berinteraksi dengan temannya di waktu yang lain. Yang terpenting, jangan menyerah.
- Bermain bersama anak dengan semua mainan yang ada secara bergantian, untuk membantu proses orientasi anak terhadap ruangan bermain
- Ketika pädagogin mengajak anak-anak bernyanyi sambil membuat gerakan, kita sebaiknya ikut juga bernyanyi dan bergerak.
- Menerapkan peraturan yang sama seperti yang diterapkan oleh pädagogin di playgroup, misalnya mengarahkan anak untuk merapihkan mainan sebelum ganti main yang lain, mengarahkan anak untuk duduk ketika sesi tertentu, dsb. Ini akan membantu anak beradaptasi dengan peraturan yang diterapkan di sana.
- Fokuskan diri di ruangan itu bersama anak dan yang ada di sana. Simpan dulu gadget dan sejenisnya :):):)
- Di luar playgroup (di jalan/ di rumah), ajak anak mengobrol tentang keceriaan hari itu di playgroupBeri sugesti positif pada anak bahwa hari itu sangat menyenangkan, bermain dengan A, B, dst, pengasuh dan pädagoginnya baik, anak kita pintar karena tidak rewel/ hanya rewel sedikit dan mau bermain dan berbagi mainan dengan yang lain, dsb. Beri pujian atas pencapaiannya yang bertambah setiap hari sehingga dia merasa dihargai dan termotivasi untuk lebih baik lagi keesokan harinya.

Mungkin masih banyak tips-tips yang lain. Setidaknya beberapa hal di atas yang sangat membantu adaptasi anak saya di playgroup nya. Mudah-mudahan bisa bermanfaat juga bagi para orang tua yang mau memasukkan anaknya ke playgroup ya :)
Kalau ada ayah ibu yang punya pengalaman tips yang lainnya, boleh ya share di comment :)


Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya