Mengurus Ijin Tinggal untuk Mendampingi Pasangan Sekolah di Austria

Ijin tinggal atau residence permit diperlukan ketika kita hendak tinggal di Austria selama

Beradaptasi dengan Day Care

Kolaborasi Orang tua, anak dan tim di masa awal menitipkan anak di daycare.

Mengenal kuman si biang penyakit

Apa itu patogen? Apa itu virulensi? Apa itu resistensi? Belajar tentang kuman yuk supaya kita tahu bagaimana mencegahnya

Dieser Sommerurlaub war....

abenteuerlich (adventurous)/anregend (stimulating)/ erstaunlich (amazing)/ ermüdend (tiring)/ bedrohlich (threatening

Toilet training untuk anak

Sharing pengalaman yuk bagaimana membuat si kecil supaya mau pergi ke toilet

Sunday 17 April 2011

Merkuri Oh.. Merkuri

Membaca tulisan salah satu orang yang paling berpengaruh di hidup saya http://andyyahya.multiply.com/journal/item/8/Beberapa_Orang_di_Luar_Sana_Harus_Menggadaikan_Hidupnya_Demi_Sebutir_Kelereng_Mekuri_part_2-selesai tentang penambang emas liar saya jadi tersentuh. Mereka menambang emas dengan tangan-tangannya sendiri. Ahli dari pengalaman, itulah mereka, bahkan mesin pun tak ada artinya bagi mereka. Mereka mengolah bijih-bijih emas kasar menjadi emas murni dengan jari jemari nya sendiri. Tanpa penapis, dari hari ke hari, bulan, dan tahun. Bayangkan, berapa banyak merkuri yang bisa masuk ke dalam tubuh mereka setiap harinya?
Merkuri, lebih dikenal sebagai air raksa (Hg), sesungguhnya ada dalam tiga bentuk, yaitu merkuri ilemental, inorganik, dan organik.
Merkuri Ilemental terdapat dalam bentuk unsurnya, yaitu Hg itu sendiri. Inilah yang biasanya dimanfaatkan untuk termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi (untuk tambal gigi), alat elektrik, batu batere, cat, katalisator pembuatan soda kaustik (NaOH), desinfektan, dan produksi klorin dari garam natrium klorida (NaCl). Merkuri jenis ini absorpsi (penyerapan) di saluran pencernaannya rendah, sehingga tidak menyebabkan efek toksik jika tertelan. Kecuali jika zat ini tersimpan lama di lambung dan ada luka terbuka di saluran pencernaan yang memungkinkan langsung masuk ke pembuluh darah, misalnya pada kasus tukak lambung. Jika pemaparannya langsung ke dalam pembuluh darah vena, merkuri dapat menyebabkan emboli paru, menembus sawar darah di otak dan plasenta karena sifatnya yang larut lemak. Di otak akan terakumulasi dalam bentuk ion merkurik (Hg ++) yang merupakan salah satu contoh ion inorganik. Pemanasan logam merkuri akan menyebabkan terbentuknya uap merkuri oksida. Uap merkuri oksida sangat iritan pada kulit, selaput mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan. Karena sifat-sifatnya dan keberadaannya dalam bentuk perkakas yang sering digunakan sehari-hari, keracunan merkuri jenis ini yang paling sering terjadi karena terhirup melalui hidung dalam bentuk uapnya.
Merkuri inorganik merupakan logam merkuri dalam bentuk ionnya, yaitu Hg++ atau Hg+. Materi Hg++ biasa digunakan untuk desinfektan, sedangkan Hg+ untuk laksansia (calomel) atau teething powder. Senyawa ini larut dalam air sehingga mudah diabsorpsi oleh saluran cerna, paru-paru, dan kulit. Pemaparan akut (singkat) dalam dosis tinggi beresiko menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada pemaparan kronis (lama) dalam dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri (ada protein di dalam urinnya, yang menandakan kerusakan ginjal) serta sindrom nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis.
Yang terakhir, merkuri organik, yaitu merkuri yang mengikat rantai alkil (rantai karbon). Merkuri dengan rantai karbon yang pendek biasanya yang menjadi kontaminan di lingkungan, bisa di air, sungai, tanah, dsb. Merkuri dengan rantai karbon panjang dimanfaatkan untuk fungisida dan desinfektan. Bahayanya, bila senyawa-senyawa ini mengkontaminasi ikan, tumbuh-tumbuhan dan termakan oleh manusia dapat menyebabkan degenerasi otak, ataksia, tuli, penyempitan jarak pandang, menembus plasenta dan terakumulasi dalam janin. Yang terakhir ini dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan.
Salah satu korban pencemaran merkuri Teluk Tokyo yang datang ke acara peringatan 50 tahun worst-health-disaster dalam sejarah Jepang (foodsafety.com)Masih ingat dengan kasus Minamata, Telok Tokyo? Ya, itulah contoh heboh dunia akibat pencemaran merkuri pada ikan-ikan di teluk tersebut yang akhirnya menyebabkan ataksia penduduk di segala belahan dunia. Kasus lain yang sempat membuat was-was para orang tua adalah ditemukannya kandungan timerosal (senyawa merkuri yang digunakan sebagai pengawet pada beberapa produk obat, biasanya untuk bahan tambahan pada vaksin) pada anak-anak yang divaksinasi, yang ditengarai beresiko mengakibatkan autis. Sampai saat ini kasus ini masih diperdebatkan. Kosmetik pun tak mau ketinggalan. Banyak kosmetik yang akhirnya ditarik dari peredaran karena mengandung merkuri. Oleh karena itu para wanita berhati-hatilah dalam memilih kosmetik, terutama kosmetik yang mengklaim ‘dirinya’ dapat memutihkan wajah, kulit, selangkangan, dsb. Teliti sebelum membeli :) Kasus lain yang mungkin tidak sempat tersentuh adalah penarikan obat merah. Obat merah ditarik peredarannya karena mengandung merkuri sebagai senyawa peng-antiseptik dalam obat tersebut. Wew, betapa merkuri sangat berbahaya tetapi dia sangat dekat dengan kita. Be aware, people! :)
Share:

Monday 21 March 2011

Manisnya Lebih Terasa bila Kita Tahu Rasanya Pahit

Smile smile smile, the day i used to smile almost time was actually my birthday. Yes. It was yesterday! =)
Saya membuka dan menutup hari itu dengan tersenyum. Indahnya.. ketika hampir semua orang yang saya kenal menotifikasi bahwa hari itu bukan sekedar hari senin bagi saya, ketika orang-orang yang kita sayang meluangkan waktu, tenaga, dan tentu saja uang hanya untuk membuat hari itu berkesan, tentu juga ketika tiba saatnya jari jemari dengan lincah namun hati-hati membuka bungkusan-bungkusan lucu. Hm.. keindahan yang hanya bisa dinikmati sekali setahun. Hey, tetapi tidak kali ini. Ada sesuatu yang spesial, yang berbeda, yang saya rasakan lebih dari itu. Akhirnya saya mengerti, sesuatu itu akan terasa saaaangaaat manis bila kita pernah tau rasanya pahit.
Makasih yaa Andy Yahya Al Hakim, Devi Kamilia, Raiza Pratitha, Citta Masyitta, dan Fellyza Yunisari.


Share:

Tuesday 1 March 2011

Carica, si Asam Manis Spesial dari Kampung Saya

Wewh sudah lama ternyata nggak nulis :D Benar-benar sedang menikmati liburan di kampung halaman. Baru saja dimention sama teman di twitter, isinya mengingatkan saya pada makanan spesial : MANISAN CARICA.=)
source : foto
Ini dia yang saya bilang manisan carica. Sepintas mungkin penampilannya mirip dengan manisan biasa, tapi tunggu dulu, jangan percaya dengan gembar gembor bahwa rasanya sangat enak sebelum mencobanya sendiri :)
Komentar teman-teman saya yang baru pertama kali mencoba pasti tidak jauh-jauh dari : " ini buah apaan? " wkwkw. Jangan salah sangka, itu karena mereka bilang rasanya unik, mungkin karena mereka belum pernah makan buah yang namanya CARICA.

Jadi, apa itu buah CARICA?
image from: caricawonosoboasri.blogspot.com
Buah carica (Carica pubescen) sebenarnya masih family dari buah pepaya (Carica papaya), bentuk buahnya pun mirip. Tapi meskipun begitu, rasanya sama sekali berbeda. Buah carica berukuran kecil, rata-rata sebesar kepalan tangan orang dewasa. Buah carica yang sudah matang sekalipun lebih banyak mengandung getah dibandingkan buah pepaya. Oleh karena itu jangan sekali-kali mencoba memakan buah ini sebelum diolah terlebih dahulu layaknya buah pepaya.
Pohon carica hanya dapat tumbuh di dataran tinggi yang curah hujannya tinggi. Itulah sebabnya hanya sedikit daerah di Indonesia yang mengenalnya, misalnya saja Wonosobo (kampung halaman saya :) ). Kabarnya sih pohon ini juga tumbuh di Lembang - Bandung, tapi tampaknya belum dimanfaatkan sebagai wisata boga seperti di Wonosobo. Dan ternyata, pohon ini pernah diuji cobakan di Malang - Jawa Timur dan dapat tumbuh, tetapi tampaknya tidak berkembang dengan pesat seperti di Wonosobo. Sepertinya petani Malang lebih tertarik pada buah apel ketimbang keluarga pepaya. Hahaha.. only a joke..
images by 3.bp.blogspot.com
Satu botol manisan carica bisa berkisar antara 11000 sampai 13500 rupiah. Sedangkan buah mentahnya di pasaran hanya sekitar 5000 - 6000 rupiah per kilo (1 kilo paling tidak bisa sampai 10 buah).  Kalau beli langsung dari petaninya lebih murah lagi, per
kilonya bisa cuma sekitar 2000-an saja. Satu botol carica hanya cukup menampung 1 buah. Wow, bisnis yang menggiurkan ;p

Waktu masih SMP dulu sering buat makanan ini. Dan rasanya lebih enak lho membuat sendiri daripada beli yang sudah jadi. Kenapa? Karena kita nggak perlu pakai pemanis buatan (yang dapat menimbulkan efek rasa pahit dan kadang bisa memicu sakit kerongkongan bagi yang tidak cocok) juga lebih sehat karena tanpa bahan pengawet. Caranya pun mudah.
Bocoran resep membuat manisan carica. (Resep original dan telah disempurnakan berdasarkan pengalaman :) )
Bahan-bahan :
Buah carica, gula pasir, kapur lenjet (kapur yang biasanya dikunyah oleh nenek-nenek bersama sirih dan tembakau), daun pandan, dan vanili.
Caranya?
1. Pertama-tama buah carica dikupas terlebih dahulu tentunya, dipotong memanjang dari atas ke bawah (ukuran irisan sesuai selera), pisahkan daging buah dari biji dan serat-serat di antara biji dan dagingnya. Biji boleh dibuang, namun serat-
serat cukup dipisahkan dan dicuci.

2. Selanjutnya daging buah dicuci, lalu direndam kurang lebih selama 15 menit dalam air kapur lenjet (kapur lenjet dilarutkan dalam air hangat). Ini bertujuan untuk mengeluarkan semua getah dari buah carica. Jangan lupa bungkus tangan dengan plastik saat mengupas karena buah carica sangat bergetah.
3. Setelah 15 menit buah carica dicuci hingga bersih. Rebus buah carica dalam air. Banyaknya air sesuai selera. Nantinya air ini yang akan menjadi kuah manisan.
4. Jika telah mendidih, masukkan gula pasir (sesuai selera) serat-serat yang telah dicuci agar aroma dan wanginya lebih terasa. Tambahkan daun pandan dan vanili. Aduk pelan-pelan hingga gula dan vanili melarut rata.
5. Angkat jika buah sudah empuk. Maka jadilah manisan carica. Mudah kan? Manisan carica lebih enak dihidangkan dingin-dingin. Sebaiknya disimpan di dalam lemari es, dan dihidangkan bersama es batu. Nyummm. Jadi pengen buat lagi... :)
Share:

Tuesday 8 February 2011

Tips Persiapan Packing untuk Backpacker Pemula

Beres solat subuh pagi tadi lagi-lagi hujan turun. Sumpah hujan pagi-pagi menyiutkan semangat. Berasa pengen narik selimut dan tidur lagi. hehe. Tiba-tiba teringat setahun yang lalu, kehujanan sampai menggigil gara-gara travelling keluar kota kurang persiapan ;)

Ini pengalaman liburan tergila saya. Rute perjalanan dimulai dari kampus di Bandung - Galunggung (Tasikmalaya) - Pangandaran - Pantai Batu Karas - Green Canyon Pangandaran - Bandung selama 4 hari 3 malam, ditempuh dengan kendaraan roda dua yang merakyat, MOTOR :) Kami konvoi.
Saya baru sekali itu travelling jauh selama beberapa hari hanya dengan menggunakan motor, naik gunung, dan tidur di tenda. Saya termasuk orang yang simpel dan tidak suka sesuatu yang ribet. Saya hanya bawa satu tas ransel berukuran 35x25x15 cm. Bayangkan apa yang bisa saya bawa dengan tas sekecil itu untuk naik gunung lalu ke pantai. Hahaha.. kurang.. sangat kurang.. Belum lagi saat tiba-tiba turun hujan di jalan. walaupun sudah menggunakan ponco tetap saja tas dan saya basah.
Okey, ini sekedar tips yang akan berguna untuk siapa saja yang berniat untuk travelling outdoor agar aman, paling tidak, saya sendiri tidak akan pernah melewatkannya lagi
1. List barang kebutuhan jauh-jauh hari
List semua barang yang mungkin dibutuhkan dari baju ganti sampai yang kecil-kecil, yang sangat penting sampai yang sepertinya tidak penting. Kadang kita sering malas melakukannya tapi ini akan memperkecil resiko barang tertinggal/ lupa dibawa. Selain itu kita masih punya cukup waktu untuk memastikan semua barang akan ada saat travelling nanti. Pada akhirnya sih tidak harus semuanya dibawa, tapi kita jadi bisa menempatkan prioritas barang mana saja yang sangat penting untuk dibawa, penting tapi tidak harus, tidak penting tapi berguna, dan tidak penting sama sekali (yang ngapain juga dilist. haha)

2. Jaket anti-air
Kita tidak pernah tau apa yang terjadi nanti. Ini akan berguna jika tiba-tiba turun hujan. Tebal tipisnya jaket bisa disesuaikan dengan perkiraan suhu daerah tujuan.

Jaket anti air ada yang terbuat dari material yang memang tahan air (parasit) atau material yang dilapisi semacam lilin agar menjadi anti air. Hati-hati dengan jaket dengan material yang kedua, jaket seperti itu tidak akan lepek meski terkena air seperti halnya jaket dari parasit, namun jika terlalu lama terkena lembab (kehujanan dan tidak kering dengan cepat) dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Sebagian orang mungkin sudah tau, namun sebagian lagi tidak menyadarinya.  Oleh karena itu sebaiknya membawa jaket lebih dari satu untuk berjaga-jaga.
3. 2P (Payung dan Ponco)
Dua benda ini bentuknya tak sama dan fungsinya juga berbeda. hehe. Ponco, seperti yang kita tahu, adalah alat pelindung hujan yang dipakai seperti baju. Sedangkan payung adalah alat pelindung hujan yang kurang lebih dipakai seperti topi, di atas kepala. Ponco digunakan saat hujan di perjalanan, sedangkan payung akan berguna saat jalan-jalan. Kamu akan merasa sedang diospek jika jalan-jalan menggunakan ponco. wkwkwk.

4. Air Kemasan Sebanyak mungkin
Sangat bijaksana membawa air minum sendiri pada saat melakukan kegiatan seperti ini (travelling outdoor, camping, backpack, dan sejenisnya) walaupun sekedar air mineral saja harganya melonjak tajam di tempat-tempat wisata. Tak hanya itu, air kemasan akan sangat bernilai jika di tempat tujuan tidak ada atau sulit sumber air bersih dan kakus/ mck (misal: gunung, pantai, dan sekali lagi pada saat camping, backpack dan sejenisnya)

5. Tissue dan tissue basah
Ini akan membantu menjaga kebersihan yang akhirnya juga menjaga kesehatan kita selama di perantauan. Susah air, artinya juga susah cuci tangan. Jika tidak ada air, jangan lupa lap tangan dengan tissu basah sebelum makan dan setiap kali buang air. heu. Lebih disarankan menggunakan cairan antiseptik :)

6. Ransel/ Travelling Bag yang tahan air atau ransel biasa plus rain cover
Kamu sebaiknya tidak mengulang kesalahan yang saya lakukan. Terlalu lama kehujanan di jalan, tas ransel yang saya bawa tidak tahan air. Isinya pun basah. Jika tidak ada ransel/ tas travelling tahan air atau tidak memiliki rain cover untuk tas, bisa diakali dengan memasukkan barang bawaan ke dalam kantong plastik sebelum dimasukkan ke dalam tas. Ini sangat penting. 

7. Kantong Plastik
Yey, akhirnya sampai pada poin terakhir. Kantong plastik adalah barang yang serbaguna. Pastikan membawanya dalam jumlah yang cukup. Baju kotor. Juga untuk tempat sampah. Keep our earth clean guys ! :)

and these were the rumble... :)
"The Team"
Here we are... :)
Place#1 Galunggung
620 anak tangga menuju puncak galunggung. amazing.. haha
Kawah Galunggung
Mancing di kawah galunggung yang sekarang berubah jadi danau

The Beach
Me ^_^
The Last.. Green Canyon Pangandaran
The beauty of Indonesia's Green Canyon
Indahnya Indonesia...
Wanna go there again :(
Share:

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya