Friday 19 February 2021

Kenaikan Berat Badan Bayi di Bawah Minimum

Beberapa hari yang lalu adalah jadwalnya Nabila vaksinasi. Karena divaksin oleh dokter spesialis anak, saya sekalian konsultasikan perkembangan berat badan Nabila.

Usianya 4 bulan 1 minggu. Tiga bulan terakhir, berturut-turut kenaikan berat badannya di bawah Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). 

Selama 3 bulan ini, Nabila memang tergolong sering muntah. Setelah ditelusuri dan diamati, dia muntah setiap kali saya makan/ minum produk susu dan seafood tertentu. Kadang disertai ruam. Sudah dikonsultasikan ke dokter anak, kesimpulannya alergi susu dan seafood tertentu. Jadi, menurut saya kemungkinan besar perkembangan BB nya di bawah KBM adalah karena dia sering muntah, alias nutrisi yang terserap tidak maksimal. 

Berdasarkan ini, saya konsultasikan ke dr. Devatri, SpA, bagaimana jika Nabila mulai MPASI?

Dokter mengecek perkembangan BB Nabila. Lalu analisa dokter seperti ini :
1. Secara umum Nabila tampak sehat
2. Kenaikan BB nya tiga bulan berturut-turut memang kurang dari KBM, tapi setelah dicek ke tabel Increment dari WHO, kenaikannya masih dalam batasan normal. 
3. Jika ada kekhawatiran, boleh mulai MPASI jika Nabila sudah menunjukkan kesiapan untuk memulai MPASI. Memang Nabila sudah menunjukkan tanda kesiapan MPASI
4. Karena masih berusia 4 bulan, MPASI nya hanya bertujuan untuk tambahan saja, bukan untuk menggantikan ASI.


Tabel Increment WHO

Tabel increment alias tabel kenaikan berat badan ternyata adalah tabel yang bisa kita rujuk, jika kenaikan berat badan anak kurang dari KBM. 

Tabelnya seperti ini (untuk memudahkan membacanya, saya tambahkan garis hijau) : 
Dokter lalu memberikan penjelasan. Kenaikan berat badan masih termasuk normal jika berada di sebelah kanan garis hijau. 

Tabel bisa diunduh dari website WHO, di link ini.


Baiklah, ketok palu. Nabila mulai MPASI.. bismillah 😇🙏

---
Cerita ini hanya sharing pengalaman. Kondisi yang sama pada anak, belum tentu memiliki diagnosa yang sama dan solusi yang sama. Solusi yang saya tuliskan, belum tentu sesuai untuk setiap kondisi yang mirip.

Jika buah hati Ayah Bunda mengalami kondisi yang mirip, boleh konsultasi terlebih dahulu ya dengan dokter spesialis anak.

Terimakasih 😊

----
Cerita lainnya >>


Share:

1 comments:

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya