Sunday 9 May 2021

Bubur MPASI Mie Godhog Jawa


Sedikit cerita ya tentang asal usul bubur ini. Bubur ini pertama saya buat untuk Nabila yang waktu itu usianya 4,5 bulan. Cerita tentang kenapa Nabila mulai MPASI bubur di usia ini, sudah pernah saya tulis di artikel dengan judul “Kenaikan Berat Badan Bayi di Bawah Minimum”. Nah, berikutnya saya mencoba membuatkan Nabila bubur, yang isinya sesuai dengan saran dari dokter spesialis anaknya. Yaitu, mengandung gizi lengkap : karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan serat. Susu tidak dimasukkan karena Nabila saat itu masih alergi susu. 

Karena saya tidak ada referensi bubur mpasi untuk usia kurang dari 5 bulan, jadi saya terpikir untuk membuat sendiri dengan memahami prinsipnya aja. Nah, prinsip pertamanya kan kandungan gizi itu tadi ya. Yang kedua adalah tekstur. Harus sangat lembut agar mudah ditelan dan tidak mengiritasi saluran cerna bayi. Yang ketiga less gula garam. Saya tidak menggunakan keduanya. Keempat, yang juga penting adalah kebersihan. Kebersihan mencakup kebersihan bahan baku, alat, dan selama proses. Nah yang kelima praktis. Ini syarat dari saya sendiri. Saya tidak punya ART, jadi anti ribet-ribet club. Hehe.

Di usianya yang masih kurang dari 5 bulan, Nabila mpasi dengan porsi sebanyak maksimal 30 ml dalam sehari, terbagi dalam 1-2 kali makan. Jadi makannya juga sebetulnya masih sedikit. Karena makannya masih sedikit, memasaknya juga kan nanggung ya kalau hanya untuk sekali makan. Jadi saya buat 1 mangkok, kemudian setelah jadi bubur, saya masukkan ke plastik klip sebanyak 30 ml per plastik. Kemudian disimpan sebagai stok di freezer. Ketika besok waltunya makan, tinggal diangetkn saja dengan cara dikukus.

Awet berapa lama sih yang disimpan di freezer? Awet lama kok. Saya selama ini antara 1-2 minggu masih bagus. Kuncinya ya itu, disimpannya di freezer dalam kemasan per satu porsi. Jadi sekali defrost, langsung habis untuk satu kali makan.

Nah, berikut ini resep  bubur MPASI  mie  godhog jawa.

Bahan :

(perbandingan protein : karbohidrat : sayuran = 2 : 2 : 1)

1 butir telur ayam
Daging ayam, blansir, cincang kasar
Mi telor, rebus, tiriskan
Sawi hijau, cuci, potong kasar

Bumbu, secukupnya :

Bawang merah, iris tipis
Margarin/ butter/ mentega 

Cara memasak :

1. Lelehkan margarin/ butter/ mentega
2. Tumis bawang merah sampai harum. Masukkan ayam dan sawi. Tumis sampai ayam berubah warna dan sawi layu.
3. Masukkan mie telor, tambahkan air secukupnya. Rebus hingga sawi dan ayam matang.
4. Masukkan telur ayam, orak arik sampai matang.
5. Blender.
6. Hidangkan seperlunya, simpan sisanya ke dalam plastik klip sesuai porsi. Simpan di freezer.

***
Intip resep lainnya di sini >>>
Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya