Monday 25 July 2016

Sapih Menyapih

[Hari 1]
Anak bulan depan insya Allah sudah genap 2 tahun usianya. Insya Allah juga, keesokan hari setelah ultahnya, langsung akan mulai disapih total. Bundanya dag dig dug duer. Hehe. Atas saran dari pak suami, mulai dikurangi saja dulu menyusuinya dari sebelumnya, karena selama ini kegiatan menyusunya bisa dibilang sering. Sering tp sebentar2, kecuali pas bobo, bisa 2-3 jam an ngempeng terus 😅.
Walhasil dari sebulan yll sudah mulai ngitung hari sama anak, bahwa mulai 23 bulan, anak sudah harus belajar nen cuma pas mau tidur malam tok. Anak tampak agak mengerti sh. Awal2 dy geleng2 aja. Bbrp hari kemudian ngangkat jempol sambil bilang "oke" tp ditambah embel2 minta nen di bis sama tut tut (dy tau banget, di bis n kereta, emaknya sll paling susah nolak dy nen. Gmn g susah, bis sama kereta seringnya hening tenang begitu, bahkan di kereta ada simbol orang naruh jari di depan mulut 😅)
Akhirnya bbrp hari menjelang due date, tiap kali ngitung hari, jempolnya yg diangkat 2, sambil masih minta naik bis n tut tut jam sepuluh, tp g ditambain embel2 minta nen. Hoyeee..
Kemarin genap usianya 23 bulan, dimulailah hari pertama sapih siang2. Dari bangun tidur pas masih nen sambil ngumpulin nyawa, sudah diingetin lagi klo hari itu mulai belajar ga nen siang2, jd puas2in dlu silakan nen nya sblm 'bangun' beneran. Jempolnya ngangkat lagi dua2nya. Alhamdulillah banget sampai beres sarapan dy g mnta nen, klo haus langsung minum air. Biasanya di tengah2 sarapan sll ada pause nen. Sampai jam tidur siang, dy langsung mapan sndiri ke kasur, nata bantal sndiri, bawa boneka2 nya jg, kelonan mereka di sana. Lalu dy mnta bundanya ikut tiduran di sampingnya, kelon jg. Betapa senangnya hatiku 😍😍
1 menit kemudian.. mulailah dy kasak kusuk pindah posisi, gtu terus sampai 15 menit pertama, akhirnya ga tahan. "Menyu menyu!" Dia minta nen. 😄😄 Lalu dihibur, dijelasin, mba Qila udah besar, anak besar nen nha sblm 'good night' aja ya, biar tambah pinter n tambah cantik, walopun g nen bunda tetep sayang sm mb qila, pasti mb qila bisa.
Jegeerrr.. drama tantrum pun dimulai. Nangis, mnta gendong sambil mnta nen, pindah duduk dapur, balik ke kamar lagi, semua kursi mnta didudukin, terakhir, mnta jalan2 ke luar rumah. Pada akhirnya dy bs berhenti menangis dan bobok sambil timang2 di bawah perdu di pinggir jalan belakang rumah.
Setelah tampak tidur pulas, dibawalah pulang k rumah tp g berani mindahin ke kasur. Biasanya dy tidur siang 2 jam an. Tak gendong ke mana-mana 2 jam an gpp lah drpd drama lagi. Eh lha 1 jam pertama malah kebangun 😱 untung banget waktu itu kebetulan lagi video call an sm yangkung, yangti, om, sm tante nya. Krn rame, dy pun terhibur, tp tetep bbrp menit kemudian tampak gelisah lagi krn masih ngantuk.
Alhamdulillah, kebetulan setelah itu ada acara kumpul2 penduduk Leoben plus plus (plus penduduk kota sebelah). Qila keliatannya menikmati banget main bareng sama abang kembar, kakak tifa, tante2, om, pakdhe. Sampai lupa nen.
Pulang ke rumah udh jam 8 kurang, udh boleh nen lagi.
Drama sapih episode 1, durasi total 45 menit. :mrgreen:💖
Semoga episode 2 lebih baik lagi. Aamiin..
image
Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya