Tuesday 4 April 2017

Catatan Perjalanan Bapak Siaga, Bumil, dan Batita Menjangkau Hannover dari Leoben

Hari yang dinanti tiba. Kami sekeluarga jadi melancong ke Hannover. Bukaaan.. bukan buat jalan-jalan tujuan utamanya. Tapi konferensi suami saya. Pak suami direkomendasi oleh pembimbing tesisnya untuk ikut dalam konferensi geologis di Hannover pada awal Maret 2017 lalu. Biaya transportasi dan akomodasi akan di-reimburse, tapi syaratnya PP naik kereta pakai vorteilscard (kartu diskon tiket kereta Austria). Suami saya bilang ke pembimbingnya kalau dia punyanya vorteilscard family, diskonnya baru berlaku kalau bepergian bersama anak. Eladalah rejeki anak, pak pembimbing bilang, “Ya udah, ajak aja istri sama anakmu...”

Alhamdulillah... bisa ngekor.. ngebolang berdua sama anak di Hannover (selagi suami konferensi). Nikmat-Nya mana yang hendak kau dustakan... (ngomong di depan kaca).

Leoben dan Hannover, dua kota di dua negara yang bersebelahan, Austria dan Jerman. Jaraknya kira-kira 900-an km atau setara dengan Bandung-Malang. Ditempuh dengan kereta perlu waktu sekitar 12,5 jam perjalanan totalnya di atas kereta. Tapi karena tidak ada kereta langsung ke Hannover dari Leoben, dan adanya dari Wina yang terdekat, ya jadi kami ke Wina dulu. Naik kereta dari Leoben ke Wina sekitar 2,5 jam, lanjut dari Wina ke Hannover 10 jam-an.

Di Austria, tiket kereta yang kita beli biasanya belum termasuk reservasi kursi. Kita harus membayar ekstra untuk reservasi kursi. Tapi dari Leoben ke Wina kami tidak perlu reservasi kursi karena biasanya banyak kursi yang nganggur. Hehehe.. terutama di bagian gerbong yang ada fasilitas kino alias bioskop mini untuk anak-anak. Gerbong ini biasanya letaknya di ujung paling belakang atau paling depan kereta, ada area parkir stroller-nya juga di dalam gerbong.

Nunggu kereta di stasiun Leoben. Stasiunnya kecil ya, namanya juga di kota kecil. Tapi untuk ukuran kota kecil, stasiunnya cukup hi-tech dan ramah stroller, kursi roda dan sepeda.

Dari Wina ke Hannover kami naik City Night Jet, alias kereta malam milik OeBB (KAI-nya Austria). Kami pilih kereta malam dari Wina ke Hannover, tujuannya untuk menyamakan dengan jam tidur anak, menghindari sebanyak mungkin anak bosan di dalam kereta.  Untuk kereta yang ini, kami sudah reservasi kursi sekaligus saat membeli tiket, karena perjalanan panjang, bisa mati gaya kan kalau sampai tidak dapat kursi. Kami pesan tiga kursi termasuk untuk anak kami, meskipun demikian untuk anak kami masih gratis karena umurnya masih 27 bulan. Alhamdulillah.

Makan malam di stasiun Wien-Meidling Wina, makan Kebap box di ruang tunggu. Enyaak.. dan insya Allah halal :)
Makanan habis, kereta belum datang. "Bapak siaga" membunuh waktu dengan nemenin anak menggambar bebas. Batita kami yang dasarnya memang suka sekali menggambar jadi 'anteng'. Bumil jagain barang bawaan sambil duduk di kursi khusus lansia, bumil, dan difable, yang juga merupakan satu-satunya kursi tunggu pakai busa. Wkwkwk.

Kami mendapatkan kursi di dalam kompartemen di kereta dari Wina ke Hannover, semacam kompartemen di kereta menuju Hogwarts dalam cerita Harry Potter. Dalam setiap satu kompartemen ada enam kursi. Pada saat akan masuk, di samping pintu setiap kompartemen tertulis kursi mana saja yang sudah dipesan dan dari stasiun mana pemesan kursi akan naik, juga di mana mereka akan turun. Informatif. Buat kami, ini berguna banget buat mengatur strategi invasi kursi orang lain dengan tenang. Hihihi...

Di kompartemen kami, tiga kursi untuk kami, dua kursi untuk orang lain yang naik dari stasiun lain di perbatasan dengan Jerman, dan satunya kosong. Tapi ternyata.. dua orang lainnya itu tidak datang. Yeyeyy jadi kami bisa pakai semua kursinya. Semua kursi bisa ditarik maju sehingga saling berimpitan membentuk seperti kasur. Kami bertiga bisa tidur selonjoran sepanjang perjalanan. Meskipun hanya anak kami yang benar-benar bisa tidur. Hahhaa.. Di tengah malam, memasuki stasiun pertama di Jerman setelah melewati perbatasan dengan Austria, kereta berhenti untuk pengecekan kartu identitas dan passpor penumpang oleh polisi Jerman. Yaaa paling tidak kami bisa selonjoran sepanjang perjalanan dan anak tidak rewel sudah Alhamdulillah. Sebelumnya sudah siap-siap mental, dikira bakal semalaman duduk sambil mangku anak supaya bisa tidur. Hihi..

Kursinya depan-depanan semuanya bisa ditarik maju, berimpitan. Kebetulan yang di foto ini belum selesai ditarik, lumayan sudah bisa dipakai selonjoran :D 
Barang bawaan kami. Kata teman-teman di Hannover, bawaan kita dikit banget untuk ukuran travelling 7 hari 6 malam satu keluarga. Satu ransel besar untuk perlengkapan selama di Hannover, dua tas ransel kecil berisi barang-barang kebutuhan selama perjalanan, seperti diaper, cemilan, dkk.
Kereta kami berangkat sekitar pukul sembilan malam dari Wina, dan tiba di Hanover Hauptbahnhof (stasiun kereta utama di Hannover) sekitar pukul tujuh pagi. Kami bergegas mencari tempat sarapan karena bumil (yang adalah saya sendiri) butuh pertolongan hahaha.. morning sickness datang euy... tapi alhamdulillah ga hoek hoek, hanya mual dan sendawa-sendawa saja seperti orang masuk angin. Untungnya kami bawa ini :

Minyak kayu putih tak lupa saya bawa ke mana-mana setiap bepergian menginap bersama anak

Waktu itu kami hanya mendapati McD, tempat makan yang rasanya akan cocok di lidah. Yang lainnya roti atau per-babi-an.. bumil solehah (aamiin) lagi picky, ga mau makan roti dan tentu cari yang halal. Tapi sayangnya McD ada di lantai dua, dan untuk ke sana harus naik tangga.... lah.. batita kami lagi tidur di stroller, rasanya ga mungkin ya harus diangkat naik tangga setinggi itu bersama strollernya.

Ya sudah.. walhasil kami berjalan menyusuri lorong di lantai bawahnya, dan ternyata lorong itu adalah mall yang ada di bawah jalan raya saudara-saudaraa... mantap jiwa Hannover ini tata ruangnya..! Mall ini menghubungkan stasiun utama Hannover dengan stasiun trem Kroepcke. Di tengah-tengah mall antara stasiun utama Hannover dan stasiun trem Kropcke kami menemukan KFC. Yeayyy i miss you so much.. serius restoran ayam yang ga ada di Leoben ini ngangenin banget, yang padahal kalau di Indonesia mah saya sama suami ga suka makan di sana. Wkwkw.. dalam keadaan kepepet, kami baru pilih makan ayam di semacam KFC dan McD di Eropa biasanya sih. di Wina ada KFC dan jual nasi juga... ternyata KFC di Hannover ga jual nasi euy. Oh.. ya sudahlah.. jadi bule dulu ya kita... sarapan kentang. Tapi bumil yang juga punya batita ini sudah siap amunisi apel (dan pisau) juga susu kotak dong.hehehe mengurangi rasa bersalah karena makan fast food.

Ini yang saya bilang, lantai basement-nya mall, lantai atasnya jalan raya biasa (dan city walk juga). Foto ini diambil malam harinya, waktu kami mampir lagi ke sini.

Nah ini penampakan di siang hari, dari area city walk nya. Gedung yang ada labelnya "DB" (KAI-nya Jerman) di belakang patung berkuda itu adalah pintu masuk stasiun utama Hannover. Mall yang di basement-nya itu, menghubungkan stasiun utama Hannover dan stasiun trem Kroepcke membentuk lorong bawah tanah.

Nantikan cerita kami selanjutnya tentang petualangan di Hannover ya! J




Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya