Wednesday 29 March 2017

Celoteh Anak Episode 1 : Aku Berani Diimunisasi

Percakapan antara Ibu dan buah hatinya yang berumur 27 bulan..

Bunda : "Aqila, nanti kita ke pak dokter ya.."
Anak : "okey.."
Bunda : "Aqila nanti mau disuntik.."
Anak : mematung sejenak lalu.. "dituntik itu taatit tauuuk" dan.. mundur teratur.
Bunda : "Ih.. disuntik kan sakitnya cuma dikit, kayak digigit semut, ckiiiiit. Trus udah."
Anak : "ih.. dituntik itu taaatit tauuuk" --> masih keukeh ternyata 😁

Lalu anak menghilang dari pandangan.

Bunda : "Healah. Palingan nanti dikasih permen sama dokternya"
Anak : "Pemmen itu ya em yang wannanya putih itu ya??" --> datang lagi 😂😂
Bunda : "Yok.. yang itu.. apa nama permennya kata dokternya, Traumzucker ya?"
Anak : "iya. Iya! Mau!"
Bunda : "Mau apa? Mau disuntik?"
Anak : "Iya!"

Yeah! Rayuan maut suntik hepatitis A berhasil. 

*Ngomong-ngomong, cerita tentang dokter anak saya yang kasih sebutir permen kecil sesudah vaksinasi itu benar adanya. Kadang hadiahnya bisa berupa mainan kecil, misalnya cincin untuk anak perempuan. Karena rajin jajan vaksin, anak saya totalnya sudah pernah dapat dua permen dan 2 cincin mainan, dan 1 permen untuk saya sendiri. Wkkwkw. Efeknya anak saya tidak takut ke dokter untuk diimunisasi. Ide bagus dari dokter, apreasiasi kepada dokter anak saya ini.


Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya