Saturday 19 August 2017

Celoteh anak ep 3 : Pizza

Aqila, anak kami yang minggu depan genap 3 tahun, senang sekali masak. Dia suka membantu kami memasak dan sering meminta untuk ditugasi apapun, mengupas bawang, menuang, dsb.

Kemarin lusa saya ajak dia bikin Pizza. Dengan resep dasar yang simpel, dia bisa banyak berpatisipasi.

Saya siapkan dulu semua bahan untuknya supaya nanti dia tinggal tuang2 dan aduk2.

Tepung terigu, ragi roti, air suam kuku, minyak biji labu, garam, semua sudah dia masukkan satu-satu, dicampur dan diremas dengan tangan supaya jadi adonan pizza. Ehh tapi kok... ga kalis2 ya??

Kyaaa tiba2 saya ingat, tadi semua bahan kering + minyak saya siapinnya cuma setengah resep, tapi airnya malah 1 resep full. Jeng jeng.... Yasudah.... akhirnya saya tambahkan lagi bahan2 lainnya supaya semuanya jadi 1 resep full. Nambahinnya agak barbar sih karna udah kburu lewat jam makan.. laper :(

Long story short, pizza nya jadi. Yeayyy. Ini pizza ketiga yang kami buat sendiri semuanya di dapur kami. 2 pizza sebelumnya dgn resep yang sama sudah sukses... berhasil meraih fans setia (pak suami & aqila).

Gigitan pertama.. kok ada yang aneh ya. Kedua, ketiga, dst. Ahh ini mah keasinan!! huhuu.. mana bikinnya td 1 resep full itu kira2 bisa buat 6x makan. Duh!

===

Kemarin siang saya hidangkan lagi sebagian sisa pizza nya buat makan siang, nambahin stok tom yam yg udah tinggal sedikit. Rupaya Qila tergiur melihat pizza nya yg baru keluar oven. Meskipun habis itu dia tampak kecewa sama rasanya hihi.. cuma habis setengah slice orang dewasa.

Malemnya setelah dia bermain semangat banget tuh diajakin makan. Bahagia, mungkin udh lapar. hihi. Senyum2 ke meja makan mininya. Tiba2 jeng jeng.. wajahnya berubah. "Pizza lagi??" Katanya refleks.

Kayaknya berat banget nih mau makan pizza yang ini... Maafkannn yaaa.. gimana lg 1 pan-nya masih banyak.. asinnya juga ga asin2 banget kan. masih biisa ditolelir sama lidah walo agak maksa.. soalnya sayang banget kalau mubazir.. topping tuna keju maksimal lagi... Dan di kulkas masih ada 1 pan lagi! >.<

Percaya pada bunda nak, mungkin sekarang berat, tapi suatu hari nanti percayalah kamu akan mengerti dengan sendirinya karena insyaAllah kelak kamu akan jadi seorang istri dan ibu... *nyari pembenaran. Piss..

Disclaimer : Walaupun begitu alhamdulillah dia habis 1,5 slice, kira2 setengah porsi makan saya. Terharu..


Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya