Saturday 19 August 2017

Celoteh Anak : Minum Teh

Pagi ini sepertinya pak Suami lupa ngabisin dulu tehnya sebelum pergi. Karena perginya dinas luar berhari-hari, ya saya yang habisin aja sehabis makan sekalian saya seduh lagi karena sisa teh di teh celupnya masih banyak. Saya termasuk jarang minum teh. Tapi kali ini suasananya kok pas ya.. di luar gerimis, rumah sudah bersih, anak makannya nyenengin, makan sendiri juga, dan sepertinya dia mulai ngantuk (ngebayangin ga perlu begadang hehe), saya duduk simpuh, lalu berimajinasi sedang prosesi minum teh pakai baju kimono di Jepang diiringi musik tradisional lirih.. damai.. kayak yg ada di film2.Saya pun ingin menyelesaikan imajinasi momen minum teh ini dengan sempurna sampai tetes terakhir teh di gelas saya habis. Wkwk... Momen mewah minum teh seumur2.. (walaupun dalam imajinasi :D)

Lalu tiba2 ada suara anak kecil menghancurkan imajinasi saya ketika tegukan pertama. Dan ternyata itu suara Aqila.

"Loh, bunda kok minum teh pake gelas Bapak sih?"

-______-"


Come back to reality Ma'am.. :D :D

I love you honey.. cutie lil princess. Terimakasih sudah hadir ke dunia ini. *smooch*
Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya