Tuesday 15 August 2017

Montessori di Rumah ala Oma-Oma Austria

Pendidikan Montessori, metode stimulasi anak usia dini yang dikembangkan pertama kali oleh Pendidik dari Italia, Maria Montessori ini pun digunakan oleh pemerintah Austria dalam kurikulum PAUDnya.

Di Leoben semua Playgrup/ day care dan TK menggunakan metode ini dan dipegang langsung oleh para pendidik lulusan sekolah Montessori.

Tidak hanya di sekolah, di rumah pun pendidikan Montessori seolah sudah seperti habit yang dilakukan tanpa sadar oleh para orang tua.

Di sini sangat mudah mendapatkan mainan-mainan edukatif ala Montessori, online maupun offline, baru maupun preloved. Bahkan mungkin, bisa dibilang orang tua bisa sampai tidak menyadari bahwa pendidikan yang selaras dengan Montessori lah yang mereka sedang tanamkan pada anak-anaknya, saking sudah menjadi habit turun-temurun. Setidaknya itu yang saya amati selama ini.

===

Kebanyakan orang tua memfasilitasi anak-anaknya dengan mainan-mainan edukasi ala Montessori di rumahnya. Mainan-mainan ini rupanya terjaga dengan apiknya sehingga meskipun anak-anak mereka sudah berkeluarga dan memiliki anak, mainan ini masih tersimpan rapi di rumahnya. Dikeluarkan dan dimainkan kembali oleh cucu-cucunya, keponakan, atau bahkan anak koleganya ketika berkunjung.

Beberapa kali saya berkunjung ke rumah senior (oma-oma) di sini, ya rupanya sepertinya memang sudah menjadi hal yang biasa saja. Bagi saya ini hal baru :D Waktu saya kecil, mainan-mainan seperti itu hanya bisa saya lihat di TK. Mainan saya waktu kecil pun sekarang sudah tidak ada bekasnya kecuali boneka kesayangan.

===

Mainan Montessori memang cenderung lebih mahal (di Indonesia), tapi kebanyakan lebih kuat, awet, dan yang utama esensi "bermain sambil belajar"nya lebih mengena. Di sini, semua mainan, Montessori maupun bukan, harganya relatif sama.. jadi yaa.. tinggal pilih saja..

Pikir-pikir sama-sama mahal buat anak, daripada investasi gadget, mending investasi mainan edukatif.. bisa dapat lebih banyak dan insyaAllah manfaatnya lebih besar daripada mudharatnya. Tinggal berdoa mudah-mudahan rejekinya dilancarkan sama Allah :")

Aqila, Kakak Thifa, Abang Ghaidan & Abang Gaifan bermain Mainan Montessori di Halaman Rumah Tante Yani
Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya