Sunday 14 May 2017

Resep Kue Bolu Kukus tanpa Emulsifier

Untung belum menyerah setelah 2x gagal dengan dua resep yang berbeda :D 


Resep standardnya sebetulnya gampang, tapi berhubung ga nemu emulsifier halal di sini, jadi harus coba-coba berbagai resep tanpa emulsifier. Beruntung akhirnya nemu resep yang pas, jelas, dan berhasil, meskipun di resep yang ke-3. 

Yang pernah bikin pasti tau gimana senangnya pas buka panci ternyata semua bolu kukusnya mekaarr. Hahahhh. Akhirnya bikin lagi buat acara Cafè International di Leoben, Austria.


Ternyata kuncinya :
- adonan benar-benar harus kaku sebelum masuk cetakan (kaku = ketika diusik akan membentuk tekstur yang tidak cpt kembali ke bentuk semula, sulit dituang). Kemarin di mixer selama 20 menit dengan kecepatan tinggi. Deuh.. sampai mixernya anget.



- semakin penuh diisinnya ke dalam cetakan, semakin bagus mekar yang dihasilkan :)


- biar lebih gampang pas masukin adonan ke dalam cetakan, adonan dimasukkan dulu ke dalam plastik spuit


Ada yg berminat nyoba bikin? Gampang kok ternyata. Cek gambar atau catatan di bawahnya ya.

Bahan :
- 250 mg tepung terigu protein sedang (griffig weizen mehl/ segitiga biru)

- 250 mg gula halus
- 125 ml fresh milk (susu poan)
- 2 butir telor utuh
- 1 butir kuning telor
- pasta pandan secukupnya/ pewarna lain sesuai selera

Cara :
1. Semuanya kecuali pasta pandan, dimixer sampai kaku.

2. Pisahkan sedikit adonan untuk dicampur dengan pasta pandan.
3. Masukkan adonan tanpa warna ke dalam cetakan hingga hampir penuh. Penuhkan dengan adonan berwarna.
4. Masukkan ke dalam panci kukus, beri jarak satu sama lain agar mekar sempurna.
5. Bungkus tutup panci dengan lap bersih.

6. Kukus selama kurang lebih 15 menit (air dalam kukusan harus sudah mendidih dulu, tutup panci dibungkus lap untuk menyerap embun supaya tidak netes ke adonan. Tetesan air bisa menyebabkan mekarnya ga kece)

Itu resepnya saya nyontek di sini. *terimakasih mba Farros udah nulis di blog nya


Baca juga : Resep Apfelstrudel, Resep Sup Telur Sayur, Resep Muffin Coklat






Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya