Saturday 22 October 2016

Mengapa Perlu Mengisi Buku-Kesehatan-Ibu-dan-Anak?

Pastikan Buku-Kesehatan-Ibu-dan-Anak kita terisi dengan lengkap ya setiap kali kunjungan ke dokter. Ingatkan dokter jika beliau lupa. Seringkali sulit bagi kita mengingat informasi medis dan tumbuh kembang anak yang penting di kemudian hari, apalagi jika anak kita kemudian memiliki adik, dan adiknya punya adik lagi, dan seterusnya. Hehe. Juga, seringkali di ruang tunggu praktek, sedang menunggu anak kecil lain yang kesakitan. Informasi cepat dan akurat di Buku-Kesehatan-Ibu-dan-Anak akan mengurangi waktu yang terbuang karena kita harus mengingat-ingat informasi detail di masa lalu. Pemeriksaan jadi efisien, efektif, tapi menyeluruh terhadap anak kita.
Yuk, kita bantu ciptakan pelayanan kesehatan berkelanjutan dan menyeluruh untuk anak-anak kita. 💪:)💪
Sekitar 3 bulanan yang lalu, datang surat dari Eltern Kind Information Service (Layanan Informasi Orang Tua dan Anak dari pemerintah Austria) ke alamat kami. Isi surat tersebut adalah reminder jadwal untuk pemeriksaan tumbuh kembang oleh dokter spesialis anak untuk anak-anak usia 22-26 bulan. Pemeriksaan tersebut gratis untuk setiap anak yang memiliki ijin tinggal di Austria.
Setelah sempat tertunda karena anak saya terserang Rotavirus, akhirnya pekan lalu saya dan anak bertandang ke tempat praktek dokter spesialis anak. Baik resepsionis, asisten dokter, maupun dokter anaknya, semuanya menanyakan apakah saya memiliki "Mutter-Kind-Pass", Buku-Kesehatan-Ibu-dan-Anak yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Austria. Saya katakan tidak, karena anak saya lahir di Indonesia, sembari menyerahkan buku serupa yang saya dapatkan setelah persalinan di Indonesia.
Dokter dengan telaten membolak-balik satu-persatu halaman dari awal hingga akhir. Sepertinya agak sedikit kecewa karena tidak semua informasi yang beliau cari tertulis di buku atau mungkin juga justru terkesima pada gambar-gambar karikatur di setiap halamannya, who knows :D Tapi beliau sempat bermonolog mengapa tabel-tabelnya dibiarkan kosong tidak terisi (tabel bagian pemeriksaan selama hamil dan pasca melahirkan).
Rupanya informasi-informasi berikut ini yang beliau inginkan (yang selalu didokumentasikan oleh dokter kandungan dan dokter anak di dalam Mutter-Kind-Pass) :
1. Hasil pemeriksaan selama kehamilan, termasuk hasil tes lab dan USG
2. Medikasi apa saja yang ibu jalani selama hamil
3. Catatan persalinan
4. Hasil pemeriksaan bayi seketika setelah lahir
5. Hasil pemeriksaan ibu selama masa nifas, termasuk medikasi dan imunisasi terhadap ibu
6. Hasil pemeriksaan tumbuh kembang bayi berkala yang pernah dijalani sebelumnya (termasuk di antaranya berat & tinggi badan, serta lingkar kepala)
7. Rekam vaksinasi
Di Buku-Kesehatan-Ibu-dan-Anak milik saya (diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia) sebenarnya ke-tujuh poin tersebut sudah ada form, tabel, maupun chart nya. Namun, hanya bagian Catatan Persalinan, Rekam Vaksinasi, dan Grafik Berat Badan bulanan saja yang terisi. Lainnya kosong, baik hasil pemeriksaan selama hamil maupun pemeriksaan tumbuh kembang.
Bagian pemeriksaan hamil memang dibiarkan kosong karena diisi di Buku-Kesehatan-Ibu-dan-Anak dari RSIA Hermina Pasteur (selama 8 bulan pertama kehamilan saya tinggal di Bandung). Setelahnya hingga persalinan berada di Wonosobo. Nah, di bagian pemeriksaan tumbuh kembang, memang pada saat itu, hasil pemeriksaan tumbuh kembang anak saya di Indonesia selalu dilakukan berbarengan dengan vaksinasi. Rekam tumbuh kembang dicatatnya hanya di rekam medis dokter dan kepala saya, tidak dicatat di buku. Yang dicatat hanya rekam vaksinasi dan berat badan anak.
Selama di Indonesia, vaksinasi sekaligus konsultasi tumbuh kembang anak saya sempat dilakukan di 3 kota yang berbeda. Jadi, 3 dokter anak yang berbeda. Pada saat pemeriksaan sudah terbiasa dengar pertanyaan-pertanyaan tentang "masa lalu", seperti kapan tumbuh gigi pertama kali, merangkak, jalan, makan, tinggi badan saat umur sekian, sakit atau sehat ketika chart berat badan turun, riwayat sakit, dsb. Kadang terjawab dengan lancar, kadang hanya perkiraan karena tidak mungkin bisa ingat semuanya dengan detail. Informasi kira-kira ini sepertinya sudah jadi hal yang biasa dan dimaklumi. Mungkin juga karena anak saya Alhamdulillah tidak memiliki tanda kelainan apapun. Tapi ketika sesuatu tidak diharapkan terjadi, misal seperti kok beberapa bulan yang lalu berat badan di grafik KMS turun drastis. Apa yang terjadi waktu itu secara medis, konsultasi dengan dokter hanya bisa menghasilkan kesimpulan mentah karena data aktual hanya "di awang-awang" pada saat konsultasi.
Berbeda ketika hal serupa dilakukan di sini. Mungkin juga karena informasi demikian seharusnya tidak perlu dikira-kira karena tinggal dibuka di Buku-Kesehatan-Ibu-dan-Anak seandainya saja setiap konsultasi selalu terdokumentasi. Tenaga kesehatan di sini sudah terbiasa mendapatkan semua informasi tumbuh kembang yang diperlukan dari Mutter-Kind-Psss, sehingga jika terdapat ketidaksesuaian tumbuh kembang bisa terdeteksi dan diantisipasi resiko beratnya sejak dini. Pernyataan yang saya bold tertulis di Mutter-Kind-Pass.
Akhirnya, dokter memberikan saya Mutter-Kind-Pass terbitan kementerian kesehatan Austria itu, dan meminta saya mengisikan sendiri hasil-hasil pemeriksaan yang umum selama di Indonesia ke kolom-kolom yang ada, misalnya seperti perkembangannya, riwayat sakitnya, dll yang umum.
Sekilas tentang Mutter-Kind-Pass Rep. Austria berdasarkan pemahaman saya setelah membaca seluruh isi buku ini.
Mutter-Kind-Pass adalah sebuah ide bagus untuk menjaga sistem pelayanan kesehatan berkelanjutan pada seorang anak dimulai sejak dirinya berada di dalam kandungan. Ibu hamil di Austria akan mendapatkan Mutter-Kind-Pass sejak pertama kunjungannya ke dokter Obgyn. Semua rumah sakit dan dokter menggunakan Mutter-Kind-Pass yang sama.
Sesuai namanya "Pass" (=passport (EN)), memang ukurannya similar dengan paspor. Isinya sangat to the point. Hanya pengantar, lalu jadwal kontrol ibu dan anak, serta form yang mencakup ke-7 poin di atas tadi.
Pada Mutter-Kind-Pass juga disertakan brosur terpisah knowledge management untuk ibu hamil dan menyusui serta tumbuh kembang anak.
Setiap kontrol, dokter akan mencatat hasil pemeriksaan pada rekam medis di tempat prakteknya juga pada Mutter-Kind-Pass. Ini sudah menjadi SOP nya. Sehingga ke dokter mana pun bumil, busui, dan anaknya kontrol, dokter yang baru akan mendapatkan gambaran kondisi kesehatan sebelumnya dari Mutter-Kind-Pass. Informasi diperoleh dengan akurat dan cepat. Selain kontrol rutin, jika suatu saat terserang penyakit atau kelainan tertentu, dokter akan menelusuri faktor resiko penyebabnya secara menyeluruh, jika diperlukan, termasuk informasi mengenai medikasi terhadap ibu selama kehamilan.
Bagaimana kalau Mutter-Kind-Pass lupa dibawa ya saat ke dokter? Hmm kayaknya mah ga akan lupa sih, karena rupanya Mutter-Kind-Pass ini adalah "tiket" untuk mendapatkan tunjangan untuk ibu dan anak dari pemerintah. Ya, setiap anak yang ayahnya sudah membayar pajak penghasilan kepada pemerintah Austria, berhak mendapatkan tunjangan. Nah ibunya juga, kalau mau tidak bekerja, berhak mendapatkan tunjangan selama 2 tahun, dan disebut sebagai Karenz. Totally normal, pajaknya saja besar.. kurang lebih 45% dari penghasilan brutto 😮😮.
Kembali ke Mutter-Kind-Pass. Di dalam nya tertera jadwal 5x pemeriksaan wajib selama hamil, dan 5x tidak wajib, beberapa kali pemeriksaan selama nifas, dan 9x pemeriksaan tumbuh kembang anak setelah lahir.
Pemeriksaan Wajib untuk Ibu Hamil :
1. 1× pada usia kehamilan 16W (cek darah)
2. 1x pada usia kehamilan 17-20W (cek dalam)
3. 1x pada usia kehamilan 25-28W (cek darah)
4. 1x pada usia kehamilan 30-34W
5. 1x pada usia kehamilan 38W
Pemeriksaan tidak wajib ibu hamil :
1. 1x USG pada usia kehamilan 8-12W
2. 1x USG pada usia kehamilan 18-22W
3. 1x USG pada usia kehamilan 30-34W
4. 1× USG setelah anak lahir minggu pertama
5. 1× USG setelah anak lahir 6-8 minggu
Pemeriksaan wajib untuk anak (di luar jadwal imunisasi) :
1. 1x pada minggu pertama kelahirannya
2. 1x pada minggu ke-4 sampai ke-7 (termasuk pemeriksaan ortopedi)
3. 1x pada bulan ke-3 sampai 5
4. 1x pada bulan ke-7 sampai 9 (termasuk pemeriksaan THT)
5. 1x pada bulan ke-10 sampai 14 (termasuk pemeriksaan mata)
Pemeriksaan tidak wajib untuk anak :
1. 1× pada bulan ke-22 sampai 26 (termasuk pemeriksaan mata)
2. 1x pada bulan ke-34 sampai 38, sekitar ulang tahun anak ke-3
3. 1x pada bulan ke-46 sampai 50, sekitar ulang tahun anak ke-4
4. 1x pada bulan ke-58 sampai 62, sekitar ulang tahun anak ke-5
Status pemeriksaan "wajib" dan "tidak wajib" dalam Mutter-Kind-Pass berpengaruh pada pencairan tunjangan. Seluruh pemeriksaan wajib harus terlaksana dan terdokumentasi, stempel dan cap dokter di Mutter-Kind-Pass seusai pemeriksaan harus ditunjukkan kepada pihak asuransi. Di sini kantor asuransi berperan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam urusan pencairan tunjangan. Tidak terlaksananya pemeriksaan wajib akan menyebabkan tunjangan dihentikan atau dikurangi. Sementara pemeriksaan tidak wajib, jika tidak dilaksanakan maka tidak akan mempengaruhi tunjangan.
Jadi, dalam situasi saya, walaupun pemeriksaan tumbuh kembang dilakukan berkali-kali selama di Indonesia dan bisa disinkronkan waktunya apakah sesuai dengan jadwal yang diwajibkan untuk kontrol, tetap tidak bisa digunakan untuk mencairkan tunjangan karena tidak ada dokumentasi, cap, dan stempel asli dari dokter yang memeriksa.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelajaran kali ini : Pastikan Buku Kesehatan Ibu dan Anak kita terisi dengan lengkap ya setiap kali kunjungan ke dokter. Ingatkan dokter jika beliau lupa. Seringkali sulit bagi kita mengingat informasi medis dan tumbuh kembang anak yang penting di kemudian hari, apalagi jika anak kita kemudian memiliki adik, dan adiknya punya adik lagi, dan seterusnya. Hehe. Yuk, kita bantu ciptakan pelayanan kesehatan berkelanjutan dan menyeluruh untuk anak-anak kita. 💪:)💪
Salam dari Leoben, Austria.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya