Saturday 18 November 2017

Sekilas tentang Heartburn

Saya ga benar-benar yakin kapan pertama kali merasakan heartburn. Tetapi pertama kali di-diagnosa refluks dengan kehadiran heartburn itu kira-kira dua bulanan yang lalu, umur saya 28 tahun btw.. BB saya 46 dengan BMI normal. Jadi terbukti refluks ga cuma beresiko pada yang beratnya badannya berlebih" aja ya...

Dalam dua bulan terakhir heartburn yang lumayan betah, sudah menyerang dua kali L betah alias bertahan lama, sehingga saya harus rutin mengonsumsi obat sekitar 2 minggu di setiap masing-masing serangan heartburn. Selama satu bulan penuh harus tutup mulut sama sekali dari cabe, minyak, lemak, yang manaa hampir semua makanan kita mengandung itu. Ga enak banget didatangi heartburn. Selain harus menahan sakit di setiap serangan, bedrest dan kehilangan waktu yang berkualitas, bertanya-tanya "apa saya bisa sembuh lagi?", juga menahan kekhawatiran-kekhawatiran yang lain, karena itu justru bisa memperparah keadaan.

Setelah disambangi sama jenis penyakit yang satu ini, saya jadi engeh, betapa kadang secara ga sadar sering melupakan "hak" tubuh ini untuk lebih diperhatikan, istirahat cukup, makan makanan sehat, dan juga dijauhkan dari monster bernama "STRESS" dan rasa khawatir yang berlebihan. Mungkin dengan ini Allah ingin menyentil saya, mengingatkan banyak hal yang sudah sempat terlupakan. Hikmahnya, sekarang saya benar-benar belajar untuk "mendengarkan" badan ini dengan lebih baik. Ikhlas dalam segala situasi, sesulit apapun itu, membantu  proses self healing. Tidak sekedar bisa memaknai apa itu "Ikhlas" karena Allah atas semua yang terjadi, tapi juga melakukannya.

Mudah-mudahan serangan yang Alhamdulillah sudah berakhir kemarin ini menjadi serangan Heartburn saya yang terakhir :( saya juga berharap ini tidak terjadi pada kalian dan juga orang yang kita sayangi.. Aamiin. 


***
Apa sih heartburn itu?
Heartburn adalah rasa panas di area kerongkongan, yang biasanya memberikan sensasi seperti terbakar di area dalam dada atau leher. Heartburn ini terjadi karena cairan asam lambung naik ke kerongkongan. Tidak seperti sel-sel dinding lambung, dinding kerongkongan tidak dilindungi oleh lapisan tahan asam, sehingga jika asam lambung naik ke kerongkongan, bisa terjadi peradangan yang menimbulkan heartburn itu tadi.

Kenapa asam lambung bisa naik ke kerongkongan?
Normalnya asam lambung (dan segala isi lambung) tidak bisa naik lagi ke kerongkongan karena antara lambung dan kerongkongan ada sebuah katup. Katup ini membuka ketika ada makanan atau minuman yang kita telan, sehingga makanan dan minuman kita bisa masuk ke lambung. Pada kondisi normal, katup ini mampu menahan isi lambung untuk tidak kembali lagi naik ke kerongkongan. Jika katup ini melemah, maka isi lambung bisa kembali naik ke kerongkongan. Naiknya isi lambung ke kerongkongan disebut Refluks. Jadi, heartburn itu istilah untuk menamai sebuah gejala (rasa terbakar di kerongkongan), sementara refluks adalah kondisi yang bisa menyebabkan heartburn, atau diagnosanya alias nama penyakitnya. Heartburn tidak selalu muncul pada refluks.

Apa yang menyebabkan katup lambung melemah?
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan katup lambung melemah, di antaranya stress, jenis makanan, pola makan, pola hidup, konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, dan keturunan.
Jenis makanan yang bisa beresiko melemahkan katup lambung banyak banget, referensi nya juga sudah banyak sih, mudah didapatkan di internet, umumnya yang pedas2, asam, dan berlemak. Tingkat efeknya bisa beda-beda pada tiap orang, tergantung kondisi saluran cerna masing-masing. Tentunya yang sudah punya riwayat maag duluan yang paling beresiko.

Kayak apa sih real-nya rasanya Heartburn?
Ehem. Kayak gini contohnya.. udah lama ga makan kerupuk mie, kangen banget, makan deh, 2 buah aja. Baru selesai makan, lalu muncul rasa terbakar di kerongkongan. Rasanya mirip kalau kita terserang radang tenggorokan atau bronkitis, panas, kerting, tapi dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Sakit dan sulit untuk menelan, kalau ngaca keliatan memerah di tenggorokan dan bisa ada yang bengkak di area amandel, Dada juga bisa ikut terasa sakit dengan rasa terbakar yang sama atau hanya nyut nyut yang bisa segera hilang atau malah berkepanjangan. Seringkali disertai rasa gatal-gatal di dalam leher dan ingin batuk. Buat nelan sulit dan sakit. Lalu bisa berujung pada sesak nafas, batuk-batuk, dan muntah. Yang juga engga enaknya, terkadang heartburn itu suka PHP, sudah sembuh, lalu tiba-tiba kok muncul lagi L

Beda dengan radang tenggorokan pada umumnya, radang yang ini ga bisa diobatin dengan obat radang tenggorokan.. obatnya sama dengan obat sakit maag. Pemilihan obatnya perlu direkomendasikan oleh dokter, disesuaikan dengan tingkat keparahannya.

Heartburn ini ga boleh dibiarkan lama-lama, meskipun kita mungkin merasa belum terlalu terganggu. Jadi intinya, kalau mulai ngerasain gejala heartburn dan belum punya managemen plan nya bersama dokter, maka baiknya langsung cuss ke dokter.

Stay healthy yes saudara2....


Leoben - Targoss... Bike Touring bersama keluarga dan rekan seperjuangan di perantauan, terakhir sebelum didiagnosa Refluks. Ga tau kapan lagi bisa begini.... :)

***

Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya