Wah sudah hampir tiga minggu
ternyata absen dari dunia blog. Padahal baru tiga minggu yang lalu rasanya, tarik komitmen diri sendiri buat bisa minimal posting satu judul tulisan di blog setiap minggu.
Tiga minggu ini bukannya ga sempat ya, insya Allah sih sempat kalau disempatkan. Tapi badan
kok ya rasanya agak susah dikompromi. Biasanya saya membiasakan diri untuk nulis setiap setelah solat subuh
(sebelum si buah hati bangun) dan siang hari saat dia tidur siang. Ada
rutinitas yang bisa dibilang baru tiga minggu ini muncul, apa coba.. rutinitas itu adalah.. jeng.. jeng.. morning sickness dan afternoon
sickness! Hehehe.. saya baru testpack
tiga minggu yang lalu dan hasilnya positif. Alhamdulillah...
Tapi si sickness-sickness ini membuat saya oh rasanya ingin mengistirahatkan badan saja, membenamkan mata ke
dalam bantal sampai tertidur pulas dan lupa rasa mualnya. Saya ikuti keinginan
saya itu sambil istighfar, sebetulnya, oh...
ini maunya jaga badan biar tetap fit atau hanya menuruti nafsu belaka sih. Hehehe..
Akhirnya hari ini saya berhasil
mensugesti diri sendiri untuk kembali ke laptop. Alhamdulillah cuaca hari ini jugaaa sangat mendukung semangatnya. Hari
ini masih permulaan frühling alias musim semi tapi panasnya di luar rumah sudah
seperti musim panas. Di dalam rumah sih
ya di spot-spot yang tidak kebagian matahari suhunya tetap sejuk-sejuk dingin,
18.5oC.
Apa gejala hamil yang saya rasakan? Awalnya saya tidak merasakan ada
sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Sama sekali. Sampai akhirnya saya mulai “engeh” sudah terlambat datang bulan dua
minggu. Biasanya kalaupun terlambat juga paling hanya dua hari. Saya jadinya
rajin memperhatikan gejala-gejala hamil kan.
Intip PD tiap hari, ah.. no pain no (significantly)
gain. Tapi memang saya jadi lebih sering buang air kecil. Mood? Ah ya mood saya sebulan
terakhir parah mirip ayunan. Kasian suami dan anak huhu... jadi korbannya.. suami sudah lama nyadar sih.. biasanya menurut dia saya jadi sangat sensitif sebelum
datang bulan. Kali ini, sensitifnya udah
sejak lama, kok bulannya ga datang-datang? Hehehe. Nafsu makan saya juga jadi aneh. Saya jadi suka makan apa
yang biasanya tidak saya suka, sambal! Berat badan saya terus menerus naik ke
angka yang sebelumnya mustahil. Xixi..
dan yang munculnya kemudian adalah rasa malas serta rajin sendawa seperti orang
masuk angin.
Kenapa saya akhirnya memutuskan untuk testpack? Pada saat
menanti-nanti kehamilan anak yang pertama, beberapa kali saya merasa sedih dan
kecewa melihat hasil testpack yang berkali-kali
hanya garis satu. Hehehe. Dari situlah
saya yang baru terlambat datang bulan dua minggu belum ingin testpack. tapi suatu hari, kami
sekeluarga harus berangkat ke Hannover. Dengan gaya travelling kesukaan kami ala
backpacker yang sering melelahkan, tentu membahayakan kan kalau ternyata saya hamil tapi
saya gatau? Akhirnya dua hari sebelum
berangkat, saya jajan testpack dan vitamin bumil di apotek.
Insya Allah akan segera jadi kakak :) |
Bagaimana rasanya hamil kedua? Alhamdulillah.. syukur
alhamdulillah.. rasanya menyenangkan.. sama senangnya seperti ketika dikaruniai
hasil testpack garis dua yang
pertama kali. Bedanya, kehamilan yang pertama itu kehamilan yang kami
tunggu-tunggu ya.. jadi waktu akhirnya positif itu senang dan terharunya bukan
main. Kehamilan yang kedua ini sungguh
surprise dari Yang Maha Kuasa. Saya baru saja memantapkan hati menyerahkan
kepada Allah kapan baiknya anak pertama kami akan punya adik kandung, tetapi
insya Allah saya ingin bilang ke suami saya kita program aja yuk summer tahun ini. Hehehe.. ga taunya, hanya selang beberapa hari
ternyata saya sudah “dung” duluan. Ya
Alhamdulillah.. doa saya terjawab sudah...
"Mudah-mudahan Allah berkenan membuat kehamilan saya menjadi kehamilan
yang normal dan terus sehat tanpa komplikasi, janin di dalam rahim saya tumbuh
dan berkembang menjadi anak yang sehat, sempurna jiwa raganya, soleh/ solehah,
cerdas, selamat dunia dan akhirat. Saya berharap Allah memberikan kami umur
panjang untuk taat kepadaNya. Aamiin-aamiin yra.."
aminnnnnn ya rabbal alamiin.... semoga kelak anak kita sehat selalu dan kelak menjadi anak yang berbakti untuk orang tua dan agama.
ReplyDeletetertanda,
yang disebut sebagai "suami" di artikel ini :D
Hahaha.. aamiin2 yra... mas!
Delete