Saya ga benar-benar yakin kapan pertama kali merasakan heartburn. Tetapi pertama kali di-diagnosa refluks dengan kehadiran heartburn itu kira-kira dua bulanan yang lalu, umur saya 28 tahun btw.. BB saya 46 dengan BMI normal. Jadi terbukti refluks ga cuma beresiko pada yang beratnya badannya berlebih" aja ya...
Dalam dua bulan terakhir heartburn yang lumayan betah, sudah menyerang dua kali L betah alias bertahan lama, sehingga saya harus rutin mengonsumsi obat sekitar 2 minggu di setiap masing-masing serangan heartburn. Selama satu bulan penuh harus tutup mulut sama sekali dari cabe, minyak, lemak, yang manaa hampir semua makanan kita mengandung itu. Ga enak banget didatangi heartburn. Selain harus menahan sakit di setiap serangan, bedrest dan kehilangan waktu yang berkualitas, bertanya-tanya "apa saya bisa sembuh lagi?", juga menahan kekhawatiran-kekhawatiran yang lain, karena itu justru bisa memperparah keadaan.
Setelah disambangi sama jenis penyakit yang satu ini, saya jadi engeh, betapa kadang secara ga sadar sering melupakan "hak" tubuh ini untuk lebih diperhatikan, istirahat cukup, makan makanan sehat, dan juga dijauhkan dari monster bernama "STRESS" dan rasa khawatir yang berlebihan. Mungkin dengan ini Allah ingin menyentil saya, mengingatkan banyak hal yang sudah sempat terlupakan. Hikmahnya, sekarang saya benar-benar belajar untuk "mendengarkan" badan ini dengan lebih baik. Ikhlas dalam segala situasi, sesulit apapun itu, membantu proses self healing. Tidak sekedar bisa memaknai apa itu "Ikhlas" karena Allah atas semua yang terjadi, tapi juga melakukannya.
Mudah-mudahan serangan yang Alhamdulillah sudah berakhir kemarin ini menjadi serangan Heartburn saya yang terakhir :( saya juga berharap ini tidak terjadi pada kalian dan juga orang yang kita sayangi.. Aamiin. Setelah disambangi sama jenis penyakit yang satu ini, saya jadi engeh, betapa kadang secara ga sadar sering melupakan "hak" tubuh ini untuk lebih diperhatikan, istirahat cukup, makan makanan sehat, dan juga dijauhkan dari monster bernama "STRESS" dan rasa khawatir yang berlebihan. Mungkin dengan ini Allah ingin menyentil saya, mengingatkan banyak hal yang sudah sempat terlupakan. Hikmahnya, sekarang saya benar-benar belajar untuk "mendengarkan" badan ini dengan lebih baik. Ikhlas dalam segala situasi, sesulit apapun itu, membantu proses self healing. Tidak sekedar bisa memaknai apa itu "Ikhlas" karena Allah atas semua yang terjadi, tapi juga melakukannya.
***
Heartburn adalah rasa panas di area kerongkongan, yang biasanya
memberikan sensasi seperti terbakar di area dalam dada atau leher. Heartburn
ini terjadi karena cairan asam lambung naik ke kerongkongan. Tidak seperti sel-sel
dinding lambung, dinding kerongkongan tidak dilindungi oleh lapisan tahan asam,
sehingga jika asam lambung naik ke kerongkongan, bisa terjadi peradangan yang
menimbulkan heartburn itu tadi.
Kenapa asam lambung bisa naik ke kerongkongan?
Normalnya
asam lambung (dan segala isi lambung) tidak bisa naik lagi ke kerongkongan
karena antara lambung dan kerongkongan ada sebuah katup. Katup ini membuka
ketika ada makanan atau minuman yang kita telan, sehingga makanan dan minuman
kita bisa masuk ke lambung. Pada kondisi normal, katup ini mampu menahan isi
lambung untuk tidak kembali lagi naik ke kerongkongan. Jika katup ini melemah,
maka isi lambung bisa kembali naik ke kerongkongan. Naiknya isi lambung ke
kerongkongan disebut Refluks. Jadi, heartburn itu istilah untuk menamai
sebuah gejala (rasa terbakar di kerongkongan), sementara refluks adalah kondisi yang bisa menyebabkan heartburn, atau diagnosanya alias nama penyakitnya. Heartburn tidak selalu muncul pada
refluks.
Apa yang menyebabkan katup lambung melemah?
Ada
banyak faktor yang bisa menyebabkan katup lambung melemah, di antaranya stress,
jenis makanan, pola makan, pola hidup, konsumsi obat-obatan tertentu dalam
jangka panjang, dan keturunan.
Jenis
makanan yang bisa beresiko melemahkan katup lambung banyak banget, referensi
nya juga sudah banyak sih, mudah didapatkan di internet, umumnya yang pedas2,
asam, dan berlemak. Tingkat efeknya bisa beda-beda pada tiap
orang, tergantung kondisi saluran cerna masing-masing. Tentunya yang sudah
punya riwayat maag duluan yang paling beresiko.
Kayak apa sih real-nya rasanya Heartburn?
Ehem. Kayak gini contohnya.. udah lama ga makan kerupuk mie, kangen
banget, makan deh, 2 buah aja. Baru selesai makan, lalu muncul rasa terbakar di
kerongkongan. Rasanya mirip kalau kita terserang radang tenggorokan atau
bronkitis, panas, kerting, tapi dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Sakit dan sulit untuk menelan, kalau ngaca keliatan memerah di tenggorokan dan bisa ada
yang bengkak di area amandel, Dada juga bisa ikut terasa sakit dengan rasa terbakar yang sama atau hanya nyut nyut yang bisa segera hilang atau malah berkepanjangan. Seringkali disertai rasa gatal-gatal di
dalam leher dan ingin batuk. Buat nelan sulit dan sakit. Lalu bisa berujung pada
sesak nafas, batuk-batuk, dan muntah. Yang juga engga enaknya, terkadang heartburn itu suka PHP, sudah sembuh, lalu tiba-tiba kok muncul lagi L
Beda dengan radang tenggorokan pada umumnya, radang yang ini ga bisa diobatin dengan obat radang tenggorokan.. obatnya sama dengan obat sakit maag. Pemilihan obatnya perlu direkomendasikan oleh dokter, disesuaikan dengan tingkat keparahannya.
Heartburn ini ga boleh dibiarkan lama-lama, meskipun kita mungkin merasa belum terlalu terganggu. Jadi intinya, kalau mulai ngerasain gejala heartburn dan belum punya managemen plan nya bersama dokter, maka baiknya langsung cuss ke dokter.
Beda dengan radang tenggorokan pada umumnya, radang yang ini ga bisa diobatin dengan obat radang tenggorokan.. obatnya sama dengan obat sakit maag. Pemilihan obatnya perlu direkomendasikan oleh dokter, disesuaikan dengan tingkat keparahannya.
Heartburn ini ga boleh dibiarkan lama-lama, meskipun kita mungkin merasa belum terlalu terganggu. Jadi intinya, kalau mulai ngerasain gejala heartburn dan belum punya managemen plan nya bersama dokter, maka baiknya langsung cuss ke dokter.