Sunday, 26 February 2017

Almond Pahit vs Almond Manis : Beracun dan Mematikan vs Sehat dan Mengenyangkan

Pertama kali mengenal almond, dari coklat yang saya makan, yang di dalamnya ada kacang almond nya. Sejak saat itu saya jadi suka sekali dengan kacang ini, tetapi tidak pernah lihat sendiri bentuk aslinya seperti apa. Seingat saya, pada waktu itu di daerah tempat tinggal saya di Indonesia, kacang mete lebih banyak dan lebih populer daripada kacang almond. Setelah tinggal di Austria barulah saya bertemu berbagai macam kacang-kacangan yang bagi saya baru, tetapi justru lebih banyak dan lebih populer dibanding kacang mete. Di antara kacang-kacangan yang baru saya kenal itu, ternyata salah satunya adalah kacang almond.

Almond, dalam Bahasa Jerman disebut Mandel, yang dijual dalam kemasan di Supermarket di Austria

Penasaran dengan kacang ini, ditambah permintaan dari kakak, saya melakukan literasi. Pantas di Indonesia jarang, ternyata pohon almond memang perlu iklim subtropis untuk bisa tumbuh. Pada mulanya almond berasal dari daerah-daerah tertentu di Timur Tengah, India, dan Afrika Utara. Tetapi, saat ini Amerika Serikat menjadi negara penghasil kacang almond terbanyak di duni), dengan terkonsentrasi di California. [1][2][3]

Menarik mengintip siklus hidup pohon almond sepanjang tahun di web Almond Board of California. Di link ini, kita bisa mengikuti perjalanan hidup pohon-pohon almond secara aktual. Seperti dituliskan di sana, pada bulan ini (November – Februari), pohon almond sedang dorman di musim dingin, menyimpan nutrisi untuk masa panen selanjutnya. Yang tidak kalah menarik, ternyata almond tidak hanya enak di lidah, tapi sedap dipandang mata ketika musim semi datang (Februari-awal Maret)... bunganyaaa.. wiihh dari kejauhan mirip dengan pohon sakura. Hehehe. Serius jadi ingin datang langsung ke kebun almond di musim semi. Hmmm, di mana ya di Austria....

Pohon Almond di Musim Semi

Nah ternyata di dunia ini ada dua macam almond, yaitu almond pahit dan almond manis. Keduanya memiliki nama spesies yang sama, yaitu Prunus amygdalus, tetapi dipanen dari pohon yang berbeda variasi. Meskipun spesiesnya sama, almond pahit dan almond manis bagaikan dua sisi mata pisau. Yang satu berbahaya, satunya tidak.

Almond Pahit mengandung sianida

Almond pahit (bitter/ wild almond) merupakan almond varian amara, mengandung racun berupa cyanogenic amygdalin diglukosida yang dapat terhidrolisis menjadi hidrogen sianida (HCN) ketika dimakan. Senyawa ini sangat toksik dan yang memberikan rasa pahit pada almond pahit. Karena toksisitasnya, almond pahit tidak boleh dimakan langsung. Memakan langsung almond pahit bisa menyebabkan masalah serius, seperti gangguan syaraf, pernafasan, hingga kematian. Sekitar dua puluh biji almond pahit sudah bisa menghilangkan nyawa orang dewasa, dan 5-10 biji bisa menghilangkan nyawa anak-anak. [4]

Dengan metode tertentu, expertis dapat mnghilangkan senyawa toksik dari almond pahit dan mengekstraksi bijinya, sehingga diperoleh bitter almond oil yang memiliki kandungan serupa dengan sweet almond oil. [5]

Penggunaan almond pahit untuk bahan makanan, harus yang sudah diolah terlebih dahulu dan terbukti sudah tidak mengandung sianida dalam kadar yang membahayakan tubuh. Di Amerika Serikat almond pahit tidak dijual dalam bentuk kacang ataupun serbuknya, melainkan hasil olahnya. Almond pahit yang beredar di pasaran biasanya sudah berupa pasta atau ekstrak minyaknya. [6]

Sulit bagi kita untuk membedakan secara langsung mana almond pahit dan almond manis dari bijinya karena almond pahit hanya sedikit lebih lebar dan pendek dibanding almond manis. Kedua jenis ini mudah dibedakan dari bunganya, bunga almond pahit berwarna pink, sedangkan bunga almond manis berwarna putih. [7]  Dari rasanya, kedua jenis almond ini sangat berbeda, almond pahit, pahitnya sangat kuat! Dituliskan di sini, aman bagi orang dewasa mencicipi almond pahit maksimal setengah dari biji yang besar.

Almond manis

Sementara itu, almond manis yang merupakan varian dulcis, tidak mengandung racun. Rasanya manis dan bisa dikonsumsi langsung bijinya (setelah melalui treatment pasteurisasi oleh produsennya untuk mencegah kemungkinan paparan Salmonella. Almond varian inilah yang biasa kita temui, baik bijinya utuh maupun sudah menjadi campuran dalam makanan. [3]

Bahasan lebih jauh tentang almond manis (nutritions fact, manfaat, dan efek sampingnya) bisa di-klik di sini.



Share:

1 comments:

  1. terimakasih kak. bermanfaat sekali untuk karya tulis ilmiah saya :)))))

    ReplyDelete

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya