Wednesday, 1 March 2017

Review Buku Discover Europe - Lonely Planet : Recommended untuk Semua Traveller!




Teronggok buku ini di samping laptop saya. Gagah dan menggoda untuk dipelajari. Tak kuasa saya menahan untuk tidak membukanya. Di halaman Content, di bawah peta benua Eropa,  di sana terangkum ke mana saja saya akan diajak jalan-jalan oleh buku ini. Inggris dan Irlandia, Perancis, Spanyol, Italia, Belanda dan Belgia, Jerman, Austria, Swiss, dan Republik Ceko, serta Yunani. Yeah! Keliling Eropa gratis. Cukup luangkan waktu yang berkualitas dengan buku ini. Hihihi. Yaa siapa tau suatu saat nanti ada rejeki untuk datang langsung...

Sejatinya buku ini buku lonely planet kedua milik suami saya. Yang pertama berjudul Indonesia, sudah menemani perjalanan honeymoon kami ke Bali dan Lombok. Sesaat sebelum keberangkatannya yang pertama kali ke Austria, tak sengaja matanya tertuju pada buku Discover Europe ini di rak toko buku di dalam bandara Soekarno Hatta. Karena kami suah merasa sangat terbantu dengan buku Lonely, suami pun memantapkan hati membeli buku ini, bismillah... anggap sebagai tabungan, menambah wawasan tentang benua yang kini kami tinggali, dan bagian dari doa, lagi-lagi siapa tau suatu saat nanti ada rejeki untuk datang langsung...

Di era digital seperti sekarang, informasi yang bisa memandu kita yang akan melakukan perjalanan memang sudah banyak tersedia dan bisa diakses gratis di dunia maya. Tapi mengantongi satu buku travelling guide yang isinya “relatif” lengkap juga memberi banyak manfaat.

Saya ingin menjelaskannya dengan contoh. Misalnya, kita hendak berlibur ke Jerman bulan depan. Yuk, mari buka buku Discover Europe di halaman Germany.

Di awal bahasan tentang setiap negara, terdapat chapterHighlight”. Pada chapter Highlight negara Jerman dijelaskan ikon-ikon utama di Jerman beserta fotonya, seperti Tembok Berlin, Berlin’s Tiergarten, Neuschwanstein & Hohenschwangau Castles, Munich’s Beer Gardens, dan Cologne Cathedral.

Setelah itu, chapter selanjutnya adalah daftar lokasi terbaik yang wajib dikunjungi.

Chapter selanjutnya yaitu apa saja yang perlu kita ketahui sebagai traveller sebelum membuat itinerary, meliputi spot penginapan, kapan harus mulai dipesan, transportasi dan cara pesan tiketnya, website yang direkomendasikan untuk dikunjungi, dan peak season.

Chapter selanjutnya sangat bermanfaat bagi yang belum ada gambaran hendak berkunjung ke mana nanti di negara tujuan. Judul chapter-nya Itineraries. Di sini dituliskan beberapa contoh itinerariy. Misal travelling dari Berlin ke Dresden, selama tiga hari bisa ke mana saja dan bagaimana caranya.
Nah, chapter berjudul Discover, menjelaskan tempat-tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi di beberapa kota, dilengkapi dengan peta, alamat website, alamat lokasi, waktu kunjungan yang oke, jam buka, sampai cara untuk mencapai tempat itu dengan transportasi publik. Sangat membantu untuk backpacker. Di chapter ini juga ada daftar di mana traveller bisa menginap, makan, mencari hiburan, belanja, dan mendapatkan kartu diskon keliling kota. Di sini ada juga rekomendasi dari penduduk lokal.

Nah, terakhir, chapter kamus Survival Guide. Di bagian ini traveller bisa membaca apa saja yang perlu diketahui untuk bisa “survive” selama travelling di negara tertentu. Misalnya survive guide di Jerman, meliputi rate penginapan, transportasi publik secara umum, hari libur nasional, visa, nomor-nomor telepon darurat, bagaimana jika traveller adalah disable, dan sebagainya.

===
Kalau masalahnya justru kita belum tau mau jalan-jalan ke negara mana di Eropa sehingga kita mencari apa saja yang paling direkomendasikan di Eropa, di sini kita juga bisa menemukan jawabannya. Pada bagian awal buku ada chapter yang membahas 25 tempat tujuan travelling paling direkomendasikan di Eropa. J

Hal yang penting-pentingnya sudah lengkap kan.... tinggal digabung-gabungkan dengan informasi dari teman atau kerabat dan info lain yang kita peroleh di dunia maya, saya rasa PEDE-lah sudah jalan-jalan ke luar negeri sendirian (tanpa agen tur). Belum semua tempat yang direkomendasikan buku ini sudah kami kunjungi, masih buanyaakk yang belum. Dari beberapa yang sudah, di antaranya menggunakan buku ini sebagai guide-nya. Kami lebih senang eksplor suatu tempat sendiri daripada ikut tur karena lebih leluasa, bisa dibilang kepuasannya kami sendiri yang menciptakan (ya atas ijin Allah :D).

Buku Ini berukuran kurang lebih 10 (lebar) x 17 (panjang) x 5 (tebal), sof cover, 844 halaman full color, dan berbahasa Inggris. Di Indonesia kita bisa membeli buku ini di toko buku Books and Beyond (offline maupun online di sini) atau membeli online di website resmi Lonely Planet.

Buku ini lumayan makan berat sih memang kalau mau dibawa travelling. Jadi biasanya sebelum berangkat, yang penting-penting dan kira-kira akan saya perlukan selama travelling dicatat di kertas atau buku kecil atau difoto, sehingga praktis dibawa-bawa saat travelling. Karena selama perjalanan, kita tidak bisa mengandalkan browsing dari HP sepenuhnya,


Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya