Hari ini saya
datang ke praktek dokter Radiologi di Leoben sesuai dengan jadwal yang
diberikan oleh resepsionis. Beberapa hari yang lalu saya sudah ke sini untuk meminta
jadwal khusus untuk saya,
"Termin" istilah yang dipakai di sini.
Dari luar, tempat praktek dokter Pelzmann ini tampak horor.
Mungkin karena akses masuknya hanya berupa pintu besi bertuliskan Radiologie. Meskipun
ruang prakteknya menempel dengan mall satu-satunya di kota ini.
Pintu Masuk Praktek Dokter Radiologi |
Namun begitu masuk ke dalam, kesan horor itu berubah. Di
balik pintu besi itu ternyata persis layaknya klinik eksklusif. Meskipun hawa-hawa
tegang di sana masih ada. Mungkin juga itu hanya perasaan saya yang berharap
hasil rontgen baik-baik saja.
Ruang Tunggu Pendaftaran |
Resepsionis |
Ruang Tunggu Rontgen |
Saya ke sini atas rujukan dari dokter THT. Beliau perlu data
radiologi saluran pernafasan saya untuk mengonfirmasi diagnosa Refluks yang
bulan September lalu diberikan. Juga untuk melihat apakah ada kemungkinan lain
yang mrmbuat saya kok langganan pilek tiap bulan, mungkinkah sinusitis?
Saya menjalani dua metode rontgen. Yang pertama, rontgen
saluran nafas atas untuk melihat potensi sinusitis. Saya hanya perlu berdiri di
atas alat rontgen, menghadap depan, belakang, dan samping. Menggunakan apron
untuk bagian pinggang ke bawah. Ini seperti proses rontgen pada umumnya.
Metode rontgen yang kedua adalah untuk mengonfirmasi adanya
Refluks. Masih menggunakan alat yang sama, namun selama proses rontgen, saya
diminta sambil minum suatu cairan bernama Barium Contrast. Di ruangan radiologi
saya ditemani oleh asisten, sementara dokter radiolog memantau dari ruang kaca di
pojokan. Dokter memantau layar komputer yang merekam video radiologi proses
yang terjadi selama saya minum. Setelah meminumnya, cairan ini akan terlihat
berpendar di sepanjang saluran cerna saya dari hasil rontgen. Dokter akan
melihat detail proses ketika cairan barium contrast ini saya minum, apa yang akan
terjadi di pencernaan saya. Jika ada refluks, maka akan terlihat bagaimana
barium contrast ini sulit tertelan hingga masuk ke lambung, dan setelah barium
contrast mulai memasuki lambung, maka dia akan kembali lagi ke kerongkongan.
Proses rontgen yang ini berlangsung selama kurang lebih 10 menit. Selama itu
saya diminta terus minum sambil berdiri dan berputar. Ada juga sesi ketika alat
rontgen yang saya pijaki dan sandari bergerak naik dan miring hingga 90 derajat
(menjadi posisi tidur). serius ini asik hehe. Pada saat alat Rotngen
mulai bergerak itu tangan saya harus terus disandarkan ke atas dengan tetap minum
barium contrast terus menerus. Pada saat posisi badan saya sudah hampir horizontal
(seperti orang tiduran) asisten memegangi cairannya dan saya meminumnya lewat
sedotan. saya minum juga sambil berputar-putar saat tiduran.
Akhirnya proses selesai.
Dokter menjelaskan
diagnosa dari hasil rontgen. Kata dokter saya tidak mengalami sinusitis dan
tidak terjadi refluks selama saya minum cairan tadi. Semuanya normal. Hanya di
saluran nafas atas saya ada inflamasi. Sebuah inflamasi normal yang lusa akan
ditangani oleh dokter THT saya. Artinya kemungkinan refluks yang selama ini
terjadi adalah karena adanya gejala lain, misalnya seperti batuk, dsb. Dokter
menjelaskan dengan tersenyum. Saya mengucapkan terimakasih dan selamat tinggal.
Saya tidak menerima
cetakan hasil rontgen. Hasil rontgen dikirimkan secara online oleh dokter
radiolog langsung kepada dokter THT saya.
Bagi saya hasil
rontgen ini adalah berita baik. Saya yakin saya tidak bisa menyembunyikan
ekspresi bahagia saya di depan dokter waktu itu. Tapi yang beliau tidak tau,
hati saya tersenyum lebih lebar daripada senyum di bibir saya. Barakallah.. Alhamdulillah. Alhamdulillahirobbil
alamin.
Saya yang pernah didiagnosa GERD (Refluks) sebelumnya dan setiap
bulan sekali berikutnya selalu merasakan gejala yang sama, hingga harus selalu
bedrest selama beberapa hari, sekarang merasa seperti diberi kesempatan kedua oleh
Allah. Kemarin itu seakan-akan seperti warning agar saya lebih bisa mendengarkan
dan memahami kebutuhan raga ini. Hindari begadang, kelelahan, dan stress. Menjaga
pola hidup dan pola makan yang sehat. Selalu positif dan bahagia. Sehat itu
memang kekayaan yang nilainya tiada tara dan harus diperjuangkan.
Mudah-mudahan
ikhtiar kita untuk menjaga kesehatan, diberkahi olehNya, dan rasa sakit yang
pernah datang, menjadi penggugur dosa-dosa kita. Aamiin.
Nama Dokter dan Jam Praktek |
Alhamdulillah sudah lega |
0 comments:
Post a Comment