Friday, 9 December 2016

Toilet Training Jilid II Hari ke-1 "SEMUA MASIH MERABA-RABA.."

Hari ini kami mulai toilet train anak kami yang berusia 26 bulan. Ini training yang kedua sebenarnya. Yang pertama sekitar 2,5 bulan lalu tidak berhasil. 😅
Hari pertama training yg kedua ini sebenarnya sudah jauh lebih baik dari yg sebelumnya. Dia konsisten sekitar satu jam sekali pipisnya. Yang sebelumnya dalam satu jam bisa pipis berkali-kali. Wkwkwk. Hari ini so far sudah 7x pipis, 6 di antaranya accidents 😂  Masalahnya adalah dia tidak mau diajak ke toilet 😫 Padahal sebelumnya sangat tertarik untuk ke toilet, sekedar duduk-duduk di atas potty. Eucht.
Usaha yang sudah dilakukan hari ini :
1. Memujinya setelah berhasil pipis di toilet, yang rupanya itu keberhasilan pertama dan terakhir di hari ini 😅
2. Mengajaknya memasang stiker keberhasilan (aslinya ini print-an gambar smiley duduk di atas toilet, yang dipotong kecil-kecil, difungsikan kayak stiker. Kalau dia berhasil, olesin lem, tempel di tabel potty training.)
3. Tak henti-hentinya mengingatkan, memastikan dia mengerti, dan menawarkan ke toilet setiap menjelang jamnya untuk pipis.
Sementara yang terjadi adalah :
Sehabis pipis...
"Aqila.. nanti kalau mau pipis bilang dulu ya, ditahan, kita pipis di toilet. Jangan pipis di celana, di toilet aja, biar celananya engga basah, jadi tetap nyaman" (serius deh, dia udah paham arti nyaman. He3...)
"Yaa"
"Pinter. Bilangnya gimana?"
"Bundaa mau pipiis"
Bunda dan bapak pun tersenyum bangga.
Menjelang satu jam kemudian..
"Qila udah mau sejam nih, yuk pipis di toilet dulu"
"Ndak! Ndak!"
"Aqila mau pipis?"
"Aqila ndak mau pipis"
"Oke. Nanti bilang ya sebelum pipis, kita ke toilet.. (BELUM SAMPAI MINGKEM, TIBA2 UDAH BASAH)"
Dimulai dengan ketawa ketiwi bersama suami pada accident yang pertama, diakhiri dengan cemberut berjamaah di accident ke-6, terakhir sebelum dia tidur. Saat tidur, kami masih pakaikan dia diaper.
Ahhh pe-er banget ini membuat rayuan maut supaya dia mau dibujuk ke toilet.
Sejauh ini yang sudah terpikirkan (yang tadi ga sempat terpikirkan...)
1. Tawarkan ajak satu dari mainan-mainannya : si Mbak, dedek, Habibi, Teddy Bear, atau mainan lain ke toilet
2. Tawarkan pasang sticker lucu di toilet. Yang ini masalahnya belum ada hehehe... nunggu besok bapaknya beli dulu setelah solat Jumat.
3. Belum kepikiran ide lain....
Jadi ingat moto sahabat saya waktu SMA.. "Jalani hidup dengan senyuman ^_^". Mudah-mudahan hari esok lebih baik dari hari ini... 💪💪
Share:

0 comments:

Post a Comment

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya