Tuesday 28 March 2017

Surprise dari Allah : Hamil Kedua

Wah sudah hampir tiga minggu ternyata absen dari dunia blog. Padahal baru tiga minggu yang lalu rasanya, tarik komitmen diri sendiri buat bisa minimal posting satu judul tulisan di blog setiap minggu.

Tiga minggu ini bukannya ga sempat ya, insya Allah sih sempat kalau disempatkan. Tapi badan kok ya rasanya agak susah dikompromi. Biasanya saya membiasakan diri untuk nulis setiap setelah solat subuh (sebelum si buah hati bangun) dan siang hari saat dia tidur siang. Ada rutinitas yang bisa dibilang baru tiga minggu ini muncul, apa coba.. rutinitas itu adalah.. jeng.. jeng.. morning sickness dan afternoon sickness! Hehehe.. saya baru testpack tiga minggu yang lalu dan hasilnya positif. Alhamdulillah...

Tapi si sickness-sickness ini membuat saya oh rasanya ingin mengistirahatkan badan saja, membenamkan mata ke dalam bantal sampai tertidur pulas dan lupa rasa mualnya. Saya ikuti keinginan saya itu sambil istighfar, sebetulnya, oh... ini maunya jaga badan biar tetap fit atau hanya menuruti nafsu belaka sih. Hehehe..

Akhirnya hari ini saya berhasil mensugesti diri sendiri untuk kembali ke laptop. Alhamdulillah cuaca hari ini jugaaa sangat mendukung semangatnya. Hari ini masih permulaan frühling alias musim semi tapi panasnya di luar rumah sudah seperti musim panas. Di dalam rumah sih ya di spot-spot yang tidak kebagian matahari suhunya tetap sejuk-sejuk dingin, 18.5oC.

Apa gejala hamil yang saya rasakan? Awalnya saya tidak merasakan ada sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Sama sekali. Sampai akhirnya saya mulai “engeh” sudah terlambat datang bulan dua minggu. Biasanya kalaupun terlambat juga paling hanya dua hari. Saya jadinya rajin memperhatikan gejala-gejala hamil kan. Intip PD tiap hari, ah.. no pain no (significantly) gain. Tapi memang saya jadi lebih sering buang air kecil. Mood? Ah ya mood saya sebulan terakhir parah mirip ayunan. Kasian suami dan anak huhu... jadi korbannya.. suami sudah lama nyadar sih.. biasanya menurut dia saya jadi sangat sensitif sebelum datang bulan. Kali ini, sensitifnya udah sejak lama, kok bulannya ga datang-datang? Hehehe. Nafsu makan saya juga jadi aneh. Saya jadi suka makan apa yang biasanya tidak saya suka, sambal! Berat badan saya terus menerus naik ke angka yang sebelumnya mustahil. Xixi.. dan yang munculnya kemudian adalah rasa malas serta rajin sendawa seperti orang masuk angin.

Kenapa saya akhirnya memutuskan untuk testpack? Pada saat menanti-nanti kehamilan anak yang pertama, beberapa kali saya merasa sedih dan kecewa melihat hasil testpack yang berkali-kali hanya garis satu. Hehehe. Dari situlah saya yang baru terlambat datang bulan dua minggu belum ingin testpack. tapi suatu hari, kami sekeluarga harus berangkat ke Hannover. Dengan gaya travelling kesukaan kami ala backpacker yang sering melelahkan, tentu membahayakan kan kalau ternyata saya hamil tapi saya gatau? Akhirnya dua hari sebelum berangkat, saya jajan testpack dan vitamin bumil di apotek.

Insya Allah akan segera jadi kakak :)


Bagaimana rasanya hamil kedua? Alhamdulillah.. syukur alhamdulillah.. rasanya menyenangkan.. sama senangnya seperti ketika dikaruniai hasil testpack garis dua yang pertama kali. Bedanya, kehamilan yang pertama itu kehamilan yang kami tunggu-tunggu ya.. jadi waktu akhirnya positif itu senang dan terharunya bukan main. Kehamilan yang kedua ini sungguh surprise dari Yang Maha Kuasa. Saya baru saja memantapkan hati menyerahkan kepada Allah kapan baiknya anak pertama kami akan punya adik kandung, tetapi insya Allah saya ingin bilang ke suami saya kita program aja yuk summer tahun ini. Hehehe.. ga taunya, hanya selang beberapa hari ternyata saya sudah “dung” duluan. Ya Alhamdulillah.. doa saya terjawab sudah...

"Mudah-mudahan Allah berkenan membuat kehamilan saya menjadi kehamilan yang normal dan terus sehat tanpa komplikasi, janin di dalam rahim saya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, sempurna jiwa raganya, soleh/ solehah, cerdas, selamat dunia dan akhirat. Saya berharap Allah memberikan kami umur panjang untuk taat kepadaNya. Aamiin-aamiin yra.."

Share:

2 comments:

  1. aminnnnnn ya rabbal alamiin.... semoga kelak anak kita sehat selalu dan kelak menjadi anak yang berbakti untuk orang tua dan agama.

    tertanda,
    yang disebut sebagai "suami" di artikel ini :D

    ReplyDelete

Disclaimer

Dear reader, Nothing is perfect, demikian juga konten di blog ini. Oleh karena itu, terimakasih untuk komentar, sharing, saran, kritik dan untuk kunjungannya ke blog saya, yang walaupun imperfect namun semoga bermanfaat. ♥ vidya ♥

Labels

Drop me a message

Name

Email *

Message *

Recent Posts

About me

Empat tahun mengenyam pendidikan S1 Sekolah Farmasi, saya melanjutkan Pendidikan Profesi Apoteker satu tahun. Alhamdulillah semuanya dilancarkan dan saya berkesempatan berkarya di dunia industri kosmetik setelah saya lulus Pendidikan Profesi. Tiga tahun berkiprah di dunia itu, saya memutuskan berhenti sementara dari dunia karir demi berkumpul dengan keluarga kecil di Leoben, Austria

Saya mengenal blog semenjak kuliah profesi. Saya memiliki blog pribadi dan bergabung menjadi author di www.apotekerbercerita.com. Sebelumnya saya hanya menumpahkan isi pikiran di diary. Namun saya baru menyadari kecintaan menulis justru setelah berada di Austria. Dengan menulis saya banyak membaca dan belajar, mengingat, belajar berkomunikasi, belajar bertanggung jawab dan akhirnya saya mengijinkan diri saya sedikit berbangga dan bahagia meskipun mungkin menurut orang itu biasa saja hihi. Saya merasa ada yang terobati setiap bisa menyelesaikan satu judul tulisan. Maka saya pikir tidak ada alasan untuk berhenti menulis.

Terimakasih kepada siapa saja yang sudah berkunjung, selamat membaca dan semoga konten webblog ini bisa bermanfaat.

Salam hangat,

Vidya