Hari yang dinanti tiba. Kami
sekeluarga jadi melancong ke Hannover. Bukaaan.. bukan buat jalan-jalan tujuan
utamanya. Tapi konferensi suami saya. Pak suami direkomendasi oleh
pembimbing tesisnya untuk ikut dalam konferensi geologis di Hannover pada awal
Maret 2017 lalu. Biaya transportasi dan akomodasi akan di-reimburse, tapi
syaratnya PP naik kereta pakai vorteilscard (kartu diskon tiket kereta Austria). Suami
saya bilang ke pembimbingnya kalau dia punyanya vorteilscard family, diskonnya
baru berlaku kalau bepergian bersama anak. Eladalah rejeki anak, pak pembimbing
bilang, “Ya udah, ajak aja istri sama anakmu...”
Alhamdulillah... bisa ngekor..
ngebolang berdua sama anak di Hannover (selagi suami konferensi). Nikmat-Nya
mana yang hendak kau dustakan... (ngomong di depan kaca).
Leoben dan Hannover, dua kota di
dua negara yang bersebelahan, Austria dan Jerman. Jaraknya kira-kira 900-an km
atau setara dengan Bandung-Malang. Ditempuh dengan kereta perlu waktu sekitar
12,5 jam perjalanan totalnya di atas kereta. Tapi karena tidak ada kereta
langsung ke Hannover dari Leoben, dan adanya dari Wina yang terdekat, ya jadi
kami ke Wina dulu. Naik kereta dari Leoben ke Wina sekitar 2,5 jam, lanjut dari
Wina ke Hannover 10 jam-an.
Di Austria, tiket kereta yang
kita beli biasanya belum termasuk reservasi kursi. Kita harus membayar ekstra
untuk reservasi kursi. Tapi dari Leoben ke Wina kami tidak perlu reservasi
kursi karena biasanya banyak kursi yang nganggur. Hehehe.. terutama di bagian
gerbong yang ada fasilitas kino alias bioskop mini untuk anak-anak. Gerbong ini
biasanya letaknya di ujung paling belakang atau paling depan kereta, ada area
parkir stroller-nya juga di dalam gerbong.
Nunggu kereta di stasiun Leoben. Stasiunnya kecil ya, namanya juga di kota kecil. Tapi untuk ukuran kota kecil, stasiunnya cukup hi-tech dan ramah stroller, kursi roda dan sepeda. |
Dari Wina ke Hannover kami naik
City Night Jet, alias kereta malam milik OeBB (KAI-nya Austria). Kami pilih
kereta malam dari Wina ke Hannover, tujuannya untuk menyamakan dengan jam tidur
anak, menghindari sebanyak mungkin anak bosan di dalam kereta. Untuk kereta yang ini, kami sudah reservasi kursi sekaligus saat membeli tiket, karena perjalanan panjang, bisa mati gaya
kan kalau sampai tidak dapat kursi. Kami pesan tiga kursi termasuk untuk anak
kami, meskipun demikian untuk anak kami masih gratis karena umurnya masih 27
bulan. Alhamdulillah.
Makan malam di stasiun Wien-Meidling Wina, makan Kebap box di ruang tunggu. Enyaak.. dan insya Allah halal :) |
Kami mendapatkan kursi di dalam kompartemen di kereta dari Wina ke Hannover, semacam
kompartemen di kereta menuju Hogwarts dalam cerita Harry Potter. Dalam setiap satu
kompartemen ada enam kursi. Pada saat akan masuk, di samping
pintu setiap kompartemen tertulis kursi mana saja yang sudah dipesan dan dari
stasiun mana pemesan kursi akan naik, juga di mana mereka akan turun. Informatif. Buat kami, ini berguna banget buat mengatur strategi invasi kursi orang lain dengan tenang. Hihihi...
Di kompartemen kami, tiga kursi untuk kami, dua kursi untuk orang lain yang
naik dari stasiun lain di perbatasan dengan Jerman, dan satunya kosong. Tapi
ternyata.. dua orang lainnya itu tidak datang. Yeyeyy jadi kami bisa pakai semua
kursinya. Semua kursi bisa ditarik maju sehingga saling berimpitan membentuk
seperti kasur. Kami bertiga bisa tidur selonjoran sepanjang perjalanan.
Meskipun hanya anak kami yang benar-benar bisa tidur. Hahhaa.. Di tengah malam, memasuki stasiun pertama di Jerman setelah
melewati perbatasan dengan Austria, kereta berhenti untuk pengecekan kartu
identitas dan passpor penumpang oleh polisi Jerman. Yaaa paling tidak kami bisa
selonjoran sepanjang perjalanan dan anak tidak rewel sudah Alhamdulillah.
Sebelumnya sudah siap-siap mental, dikira bakal semalaman duduk sambil mangku
anak supaya bisa tidur. Hihi..
Kursinya depan-depanan semuanya bisa ditarik maju, berimpitan. Kebetulan yang di foto ini belum selesai ditarik, lumayan sudah bisa dipakai selonjoran :D |
Kereta kami berangkat sekitar
pukul sembilan malam dari Wina, dan tiba di Hanover Hauptbahnhof (stasiun kereta utama
di Hannover) sekitar pukul tujuh pagi. Kami bergegas mencari tempat sarapan karena
bumil (yang adalah saya sendiri) butuh pertolongan hahaha.. morning sickness datang euy... tapi
alhamdulillah ga hoek hoek, hanya mual dan sendawa-sendawa saja seperti orang
masuk angin. Untungnya kami bawa ini :
Minyak kayu putih tak lupa saya bawa ke mana-mana setiap bepergian menginap bersama anak |
Waktu itu kami hanya mendapati
McD, tempat makan yang rasanya akan cocok di lidah. Yang lainnya roti atau
per-babi-an.. bumil solehah (aamiin) lagi picky, ga mau makan roti dan tentu
cari yang halal. Tapi sayangnya McD ada di lantai dua, dan untuk ke sana harus
naik tangga.... lah.. batita kami lagi tidur di stroller, rasanya ga mungkin ya
harus diangkat naik tangga setinggi itu bersama strollernya.
Ya sudah.. walhasil kami berjalan
menyusuri lorong di lantai bawahnya, dan ternyata lorong itu adalah mall yang
ada di bawah jalan raya saudara-saudaraa... mantap jiwa Hannover ini tata
ruangnya..! Mall ini menghubungkan stasiun utama Hannover dengan stasiun trem
Kroepcke. Di tengah-tengah mall antara stasiun utama Hannover dan stasiun trem
Kropcke kami menemukan KFC. Yeayyy i miss you so much.. serius restoran ayam
yang ga ada di Leoben ini ngangenin banget, yang padahal kalau di Indonesia mah
saya sama suami ga suka makan di sana. Wkwkw.. dalam keadaan kepepet, kami baru
pilih makan ayam di semacam KFC dan McD di Eropa biasanya sih. di Wina ada KFC dan jual nasi juga... ternyata KFC di Hannover ga jual nasi euy. Oh.. ya sudahlah..
jadi bule dulu ya kita... sarapan kentang. Tapi bumil yang juga punya batita ini sudah siap amunisi apel (dan pisau) juga susu kotak dong.. hehehe mengurangi rasa bersalah karena makan fast food.
Ini yang saya bilang, lantai basement-nya mall, lantai atasnya jalan raya biasa (dan city walk juga). Foto ini diambil malam harinya, waktu kami mampir lagi ke sini. |
Nantikan cerita kami selanjutnya
tentang petualangan di Hannover ya! J
Baca juga : Hendak ke luar negeri perlukah vaksinasi, Membuat Paspor untuk Bayi Suka Duka Mendaftarkan Anakdi Day Care Negeri Orang, Sommer Fest 2016, Tips Persiapan Packing untuk Backpacker Pemula
0 comments:
Post a Comment